Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Anak Kepala Bea Cukai Makassar, Mahasiswi "Double Degree" dengan Biaya Rp 300 Juta

Kompas.com - 11/03/2023, 17:21 WIB
Nursita Sari

Editor

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang perempuan bernama Atasya Yasmine Fakhira (21) beberapa waktu terakhir menjadi sorotan karena gemar memamerkan barang mewah.

Adapun Atasya merupakan putri Kepala Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono.

Dalam sebuah unggahan di Instagram, diketahui total harga outfit yang dikenakan Atasya dari jepitan rambut di kepala hingga celana mencapai Rp 25 juta.

Belakangaan diketahui, Atasya merupakan mahasiswa double degree kelas khusus internasional (KKI) jurusan manajemen Universitas Indonesia (UI).

Perempuan kelahiran Batam, 21 Maret 2001, itu menjalani pendidikan di bangku kuliah UI pada 2019.

Baca juga: Potret Anak Petinggi Bea Cukai Pamer Kekayaan, Mahasiswi “Double Degree” di UI dan Australia

Namun, di luar kabar miring tersebut, Atasya ternyata mahasiswi yang cukup menonjol di bidang akademik.

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Program KKI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Isfandiarni.

"Kalau kami memang fokusnya di akademik, jadi memang AY (Atasya Yasmine) ini mahasiswi yang prestasi belajarnya baik, tidak pernah ada mata kuliah yang ngulang," kata Isfandiarni saat dijumpai di Gedung KKI FEB UI, Jumat (10/3/2023).

Biaya kuliah Rp 300 juta

Isfandiarni mengatakan, Atasya tak pernah mengulang mata kuliah atau remedial.

Bahkan, indeks prestasi kumulatif (IPK) yang diukir Atasya disebut melampaui persyaratan yang ditetapkan University of Melbourne.

Karena itu, Atasya dapat memenuhi persyaratan untuk melanjutkan program double degree di University of Melbourne.

"IPK-nya itu 3,36, jadi lebih tinggi daripada persyaratan diminta dari University of Melbourne, 3,2," ungkap Isfandiarni.

Baca juga: Digunjingkan Sering Pamer Harta Kekayaan Bapak, Putri Kepala Bea Cukai Makassar Ternyata Mahasiswi Double Degree

Isfandiarni mengungkapkan, biaya program double degree KKI jurusan manajemen yang dijalani Atasya terbilang cukup tinggi.

"Kalau KKI itu kalau enggak salah Rp 38 juta ya untuk uang pangkal, terus untuk uang semesternya Rp 30 juta," ujar Isfandiarni.

Jika dikalkulasikan, biaya kuliah Atasya sejak awal hingga semester delapan bisa mencapai Rp 300 juta.

Transaksi janggal ayah Atasya

Kepala Bea Cukai Makassar, Andhi Pramonobcmakassar.beacukai.go.id Kepala Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono
Selain Atasya yang menjadi pergunjingan karena gemar pamer barang mewah, harta ayahnya juga menjadi sorotan.

Andhi Pramono menjadi sorotan karena memiliki harta kekayaan mencapai Rp 13,7 miliar per 2021.

Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), harta kekayaan Andhi Pramono mulai naik drastis pada 2016.

Dalam empat tahun terakhir, jumlah harta kekayaan Andhi Pramono bertambah empat kali lipat.

Baca juga: Fakta Anak Petinggi Bea Cukai yang Punya Gaya Hidup Jetset, Kuliah “Double Degree” dengan Biaya Fantastis

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pun mengungkapkan temuan janggal dari riwayat transaksi Andhi.

"Banyak setoran tunai dari perusahaan-perusahaan," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Kamis.

PPATK sudah menyampaikan hasil analisis mereka ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan bahwa KPK akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan memanggil Andhi.

"Jadi kami akan lakukan pemeriksaan LHKPN, kami klarifikasi kepada saudara APR (Andhi Pramono) mungkin Minggu depan akan kami undang,” kata Pahala di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Petinggi Bea Cukai Disorot karena Gaya Hidup Anaknya, Berapa Gaji ASN Tersebut?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com