Selain penghasilan yang tak menentu, bekerja sebagai buruh gendong juga jauh dari kata aman.
Pada Oktober 2022, Sutinah terpeleset di Pasar Beringharjo. Ia pun menunjukkan codet di pergelangan tangan kirinya
Saat terpeleset, Sutinah tidak sedang menggendong barang. Akan tetapi, peristiwa itu membuat pergelangan tangannya mengalami patah tulang dan meninggalkan bekas luka.
Baca juga: Kisah Danuji Porter Stasiun Pasar Senen, Tetap Bersyukur Meski Cuma Dapat Rp 15.000
"Gara-gara patah tulang itu, saya harus libur kerja empat bulan. Baru setengah bulan ini kerja lagi," ujar Sutinah.
Untungnya, untuk pengobatan dan operasi patah tulang itu, Sutinah tak harus mengeluarkan biaya pribadi.
Sebab, perempuan asal Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DlY), itu sudah terdaftar sebagai peserta Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Terpeleset di pasar juga pernah dialami Isah. Beberapa bulan lalu, dia terpeleset saat menggendong karung kacang hijau seberat 50 kilogram di Pasar Beringharjo.
Akibat dari kejadian itu, tempurung lutut Isah bergeser sampai tidak bisa ditekuk.
Baca juga: Mengenal Daden Nur Zaman, Porter Gunung Gede Pangrango yang Bekerja sejak Masih SMA
''Waktu itu, kaki saya sempat enggak bisa ditekuk. Tapi, setelah dibawa ke tukang pijat, alhamdulillah bisa sembuh," ucapnya.
Tak lama setelah kejadian tersebut, Isah langsung bekerja kembali demi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Penghasilan yang tak menentu dan cedera karena terpeleset hanya segelintir masalah yang dialami buruh gendong di DIY dalam mencari uang yang halal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.