Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Ayah AKBP Dody Bergetar Saat Jadi Saksi Persidangan Anaknya

Kompas.com - 15/03/2023, 12:59 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suara Irjen Pol (Purn) Maman Supratman, ayah eks Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, bergetar saat menceritakan terkait kasus peredaran sabu yang menjerat anaknya.

Dody didakwa terlibat dalam kasus peredaran sabu yang dikendalikan mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa.

Mulanya, Hakim Jon Sarman Saragih meminta Maman yang duduk sebagai saksi meringankan menceritakan soal intervensi yang dilakukan Teddy Minahasa.

Kepada majelis hakim, maman menyatakan dia mendapatkan intervensi melalui sambungan telepon pada 19 Oktober 2022 sekitar pukul 14.30 WIB.

"Dia bilang, 'saya Teddy Minahasa, yang ada masalah dengan Dody. Saya minta Dody bergabung dengan saya dan seluruh biayanya akan saya tanggung'," kata Maman dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Ayah dan Istri AKBP Dody Jadi Saksi Meringankan dalam Sidang Peredaran Sabu yang Dikendalikan Teddy Minahasa

Maman mengaku meminta Teddy agar menghubungi istri Dody, Rakhma Darma Putri, karena dirinya tak mengetahui duduk perkara kasus tersebut.

Sebab, dirinya memiliki penyakit jantung dan tak bisa mendengar berbagai kabar buruk.

Hakim Jon lalu bertanya, apakah Teddy sempat menghubungi Maman kembali. Mendengar hal itu, Maman berujar Teddy tak pernah meneleponnya lagi.

"Mohon izin Yang Mulia, sejak kejadian itu (Dody ditangkap), istri dan anak-anak saya melarang saya membaca koran, untuk mendengar berita dan untuk buka YouTube. Begitu Yang Mulia," kata Maman sambil menahan tangis.

Baca juga: Istri AKBP Dody Ungkap Teddy Minahasa Kesal Namanya Disebut Dalam Kasus Peredaran Sabu

Maman tampak terdiam sejenak sebelum melanjutkan keterangannya.

Jenderal bintang dua itu kemudian ditenangkan oleh Rakhma yang juga duduk sebagai saksi. Rakhma mengelus pelan pundak ayah mertuanya itu.

Maman bersaksi, saat itu Teddy juga mengaku bahwa ia merupakan anak almarhum teman seangkatannya di kepolisian. Namun, Maman ragu soal informasi yang disampaikan oleh Teddy.

"Setelah tutup telepon, saya bilang ke anak saya (Desi) 'tolong sampaikan sama Dody, jangan mau bergabung, ungkap seluruhnya saya bilang, sejujur-jujurnya, ungkapkan. Saya bilang, 'jangan mau bergabung, lawan dia'," paparnya.

Baca juga: Kasus Tukar Sabu Jadi Tawas, Teddy Minahasa Sempat Datangi Ruang AKBP Dody

Menurut jaksa dalam dakwaannya, Teddy terbukti bekerja sama dengan AKBP Dody Prawiranegara, Syamsul Ma'arif, dan Linda Pujiastuti (Anita) untuk menawarkan, membeli, menjual, dan menjadi perantara penyebaran narkotika.

Narkotika yang dijual itu merupakan hasil penyelundupan barang sitaan seberat lebih dari 5 kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com