JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara sepeda motor kerap melawan arus di Jalan Kayu Manis Barat, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
Sebagian besar pengendara motor menerobos jalan untuk menyeberangi rel kereta api Stasiun Pondok Jati menuju Jalan KH Ahmad Dahlan.
Hesti (61), seorang pedagang di Jalan Kayu Manis Barat, mengatakan bahwa hal ini terjadi setiap hari, terutama saat hari kerja.
"Ramainya yang lawan arah itu pagi sama sore pas jam pulang kerja. Pagi mulai jam 06.00-an WIB," kata dia di lokasi, Kamis (16/3/2023).
Baca juga: Pengendara Motor Lawan Arus di Kayu Manis Matraman untuk Seberangi Rel Bikin Jalan Semrawut
Hesti mengatakan, seharusnya para pengendara mobil dan motor mengikuti rambu lalu lintas yang terpampang jelas di Jalan Kayu Manis Barat 8.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, jalur yang berada di pertigaan itu memiliki rambu larangan berwarna merah bersimbol setrip di ujung jalan.
Rambu ini menghadap ke arah jalur dari arah Pramuka dan dari arah pelintasan kereta api.
Seharusnya, pengendara sepeda motor dan mobil dari arah pelintasan kereta api berbelok ke kanan di Jalan Kayu Manis Barat 8 alih-alih berjalan lurus ke arah Pramuka.
Sementara itu, pengemudi dari arah Pramuka seharusnya berbelok ke kiri di Jalan Kayu Manis Barat 8 alih-alih berjalan lurus ke arah pelintasan dan menyeberangi rel kereta api.
Baca juga: Satpol PP DKI Akan Tutup Tempat Hiburan Malam Pelanggar Aturan Jam Operasional Saat Ramadhan
Mulai pukul 06.00 WIB setiap harinya, pengendara motor melawan arus hingga menyebabkan kemacetan.
"Jam segitu mulai macet karena mulai banyak yang lawan arus. Jam 07.00 WIB udah macet total, tapi mulai enggak macet jam 08.30-an WIB," terang Hesti.
Sementara itu, pada pukul 09.00 WIB, biasanya volume pengendara motor yang melawan arus mulai menurun.
Ida (35), pemilik rumah makan di Jalan Kayu Manis Barat, menambahkan bahwa pengendara motor pun masih melawan arus pada siang hari.
"Sama aja, kalau siang ada aja yang masih ngelawan arus, cuma ya enggak seramai pagi sama sore," ungkap Ida di lokasi.
Sementara untuk keramaian pada sore hari, pengendara motor mulai melawan arus pukul 16.00 WIB saat jam pulang kerja.
Hesti mengungkapkan bahwa terkadang ada beberapa petugas yang menjaga pelintasan kereta api.
Petugas turut membantu mengurai kemacetan dan mengatur lalu lintas agar tidak ada warga yang melawan arus.
"Kadang-kadang ada polisi sama Satpol PP dan Dishub. Cuma jaganya di jam-jam rame aja, kalau pagi aja biasanya, sore enggak," ungkap Hesti.
Ida pun menuturkan hal yang serupa. Para petugas berjaga di dekat pelintasan kereta api.
"Pokoknya ada yang jaga di dekat sana (pelintasan kereta api), kan dia (pengendara motor) menuju rel, jadinya kan kalau lawan arus semua, jalurnya padet," kata Ida.
Baca juga: Angkat Kuncoro Wibowo Jadi Dirut Transjakarta Januari Lalu, Heru Budi: Pengalamannya di Transportasi
Pengamatan Kompas.com di lokasi per pukul 08.44 WIB, jumlah pengendara motor yang melawan arus dari arah Pramuka ke arah pelintasan rel kereta api tampak sedikit.
Sebagian besar menaati peraturan dan berbelok ke kiri memasuki Jalan Kayu Manis Barat 8.
Hanya saja, masih ada yang nekat menerobos dari Jalan Kayu Manis Barat 8 menuju pelintasan kereta api dan menyeberangi rel.
Alhasil, pengendara mobil dan sepeda motor yang menyeberang dari arah Jalan KH Ahmad Dahlan menuju Jalan Kayu Manis Barat tersendat di tengah rel.
Per pukul 09.00 WIB, Jalan Kayu Manis Barat di dekat pelintasan kereta api semakin padat.
Bahkan, mobil dan sepeda motor sempat terhenti di tengah-tengah rel kereta api saking semrawutnya jalur itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.