Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Pengendara Motor Lawan Arus di Jalan Kayu Manis Barat: Membahayakan

Kompas.com - 16/03/2023, 17:54 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hesti (61), seorang pedagang di Jalan Kayu Manis Barat, Matraman, Jakarta Timur, mengeluhkan kelakuan para pengendara motor yang selalu melawan arus saat melintasi jalur itu.

Pengendara sepeda motor kerap melawan arus di jalur tepi rel kereta api Stasiun Pondok Jati itu untuk menyeberang ke arah Jalan KH Ahmad Dahlan.

Menurut Hesti, hal ini sangat mengganggu aktivitas warga setempat karena membuat mereka sulit bergerak.

"Pelintasan di sini juga jadi berbahaya karena macet dari pengendara yang lawan arus itu," ungkap dia di lokasi, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Pengendara Motor Lawan Arus di Kayu Manis Matraman untuk Seberangi Rel Bikin Jalan Semrawut

Pengendara motor yang melawan arus pun membuat pengemudi lainnya terpaksa berhenti di tengah-tengah rel kereta api karena lajunya tersendat.

"Orang pada susah jalan karena suka ada yang dari sini (lawan arus) beloknya (menyeberang rel) mepet, jadi kendaraan dari seberang sana (Jalan KH Ahmad Dahlan) susah jalan juga (ke Jalan Kayu Manis Barat)," tutur Hesti.

Hesti mengatakan, seharusnya para pengendara mobil dan motor mengikuti rambu lalu lintas yang terpampang di Jalan Kayu Manis Barat 8.

Pengamatan Kompas.com di lokasi, jalur yang berada di pertigaan itu memiliki rambu larangan berwarna merah bersimbol setrip di ujung jalan.

Rambu ini menghadap ke arah jalur dari arah Pramuka dan dari arah pelintasan kereta api.

Baca juga: Pengendara Motor Kerap Lawan Arus di Jalan Kayu Manis Barat Matraman, Warga: Bikin Macet

Seharusnya, pengendara sepeda motor dan mobil dari arah pelintasan kereta api berbelok ke kanan di Jalan Kayu Manis Barat 8 alih-alih berjalan lurus ke arah Pramuka.

Sementara itu, pengemudi dari arah Pramuka seharusnya berbelok ke kiri di Jalan Kayu Manis Barat 8 alih-alih berjalan lurus ke arah pelintasan dan menyeberangi rel kereta api.

"Ramainya yang lawan arah itu pagi sama sore pas jam pulang kerja. Pagi mulai jam 06.00-an WIB," tutur Hesti.

Mulai pukul 06.00 WIB setiap harinya, pengendara motor melawan arus hingga menyebabkan kemacetan.

"Jam segitu mulai macet karena mulai banyak yang lawan arus. Jam 07.00 WIB udah macet total, tapi mulai enggak macet jam 08.30-an WIB," terang Hesti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com