TANGERANG, KOMPAS.com - Menjelang Ramadhan 1444 Hijriah, ratusan warga Kampung Bekelir, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, melaksanakan tradisi keramas bersama pada Selasa (21/3/2023).
Wakil Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami' Al Ikhlas RW 02 Kelurahan Babakan Ahmad Farizki Bahri (34) mengatakan, kegiatan keramas bersama ini bukan sekadar tradisi semata.
Bahri menjelaskan, tradisi keramas bersama ini penuh makna.
Makna pertama dari tradisi keramas bersama adalah tanda kegembiraan menyambut bulan penuh berkah Ramadhan 1444 Hijriah.
"Dengan bergembiranya kami datangnya bulan suci Ramadhan, seperti kata nabi, 'Barang siapa yang bergembira dengan datangnya bulan suci Ramadhan, maka haram baginya api neraka'," ujar Bahri di Kampung Bekelir, Selasa.
Baca juga: Keramas di Sungai Cisadane, Tradisi Warga Kampung Bekelir Menyucikan Diri Jelang Ramadhan
Makna berikutnya yang diyakini oleh masyarakat, tradisi keramas bersama ini merupakan cara mereka menyucikan diri menyambut bulan suci bagi muslim.
"Adanya keramas bareng ini artinya bebersih, menyucikan diri ketika kedatangan tamu yang agung, kami membersihkan diri kami," jelas Bahri.
Meskipun tidak diketahui sejak kapan tradisi ini dicetuskan, tetapi warga sekitar sudah memercayai dan menjalankan tradisi ini secara turun-temurun.
Alhasil, menjelang Ramadhan tiba setiap tahunnya, masyarakat tanpa dipaksa akan berduyun-duyun datang ke bantaran Sungai Cisadane untuk keramas bersama.
Baca juga: Waktu Kemacetan Lalu Lintas di Jakarta Diprediksi Akan Bergeser Selama Ramadhan
Berdasarkan pantauan Kompas.com, ratusan warga ikut keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.