Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Ditabrak Fortuner di Rawa Buaya, Aiptu Torus: Sudah Risiko, Dicekik Kerahnya juga Pernah

Kompas.com - 22/03/2023, 11:39 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aiptu Torus Marasi Prapat, anggota polisi lalu lintas unit Cengkareng yang hampir ditabrak pengendara Toyota Fortuner menyebut peristiwa yang menimpanya merupakan risiko pekerjaan.

Torus "diseruduk" sopir Fortuner di lampu merah kawasan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (20/3/2023), karena menegur sopir yang melanggar rambu lalu lintas.

"Ya sudah risiko orang lapangan, sudah sering kami digituin sama pengguna jalan. Saya dicekik kerah bajunya juga pernah," kata Torus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Kelakuan Sopir Fortuner Langgar Lalu Lintas di Rawa Buaya, Maki-maki dan Hampir Tabrak Polisi

Sepengalaman Torus menjadi polantas, pengendara yang melanggar aturan memang kerap tak terima bila ditindak petugas.

Kala itu, kerah baju Torus dicekik karena pelanggar murka STNK-nya diambil. Padahal, pengendara tersebut kedapatan melewati jalur bus transjakarta yang seharusnya steril dari kendaraan lain.

"Baju saya dicekik, sudah sering kami alami, ini (diseruduk Fortuner) belum seberapa. Tapi enggak apa-apa, saya enggak nuntut lah biar masyarakat yang menilai yang benar yang mana," ucap Torus.

Sebelumnya diberitakan, Torus hampir ditabrak bahkan dicaci maki oleh sopir Fortuner di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

Peristiwa ini bermula saat Torus mengatur lalu lintas di lampu merah pada Senin lalu sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Pelat Nomor Fortuner yang Senggol Polisi Terungkap, Terdaftar Milik Warga Jaktim, Pajaknya Sempat Mati 3 Tahun

"Ada mobil langsung nikung kencang, saya halangin. Saya suruh lurus ke depan, bukannya lurus dia malah nabrak-abrak saya dia enggak mau (lurus)," ungkap Torus.

Mobil itu berniat belok kanan arah Tol Rawa Buaya di jalur tiga, yang seharusnya hanya bisa dilalui dengan lurus terus menuju Grogol.

Alhasil, Torus yang memang sedang berdiri di jalur tersebut menghalangi mobil agar tak berbelok. Pada saat inilah arogansi sang sopir Fortuner muncul.

"Dia teriak-teriak dari mobil, itu banyak omongan dia. Dia nunjuk saya, maki-maki saya," kata dia.

Torus tak secara sengaja berada di depan mobil tersebut. Sebab, ketika kejadian itu berlangsung dia memang sedang berada di jalur tiga.

Baca juga: Diseruduk Sopir Fortuner di Rawa Buaya, Polisi: Saya Ditunjuk-tunjuk dan Dimaki

"Pas posisi saya berdiri di situ, saya kira dia enggak setega itu menabrak saya. Jadi saya enggak sengaja ngalangin dia, enggak," papar Torus.

Aiptu Torus mengaku sempat tersenggol mobil tersebut. Meski begitu, dia memastikan tak ada luka di tubuhnya.

Berdasarkan video yang beredar, mobil itu bernomor polisi B 12 MGN. Menurut pelacakan polisi, tertera pemilik mobil berinisial MRN yang berdomisili di Jakarta Timur. Pajak kendaaraan itu pun sudah mati sejak tahun 2020.

Terkini, polisi masih mendalami kejadian tersebut untuk menentukan apakah ada unsur pidana yang dilakukan sang sopir.

"Kami kan cari dulu ada enggak unsur pidananya di videonya itu kami lagi cek," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com