Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2023, 09:28 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria menikam pria lain di trotoar viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di depan Hotel Sudimampir, Jalan Jatibaru Raya, RT 003 RW 001, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2023).

Detik-detik video yang memperlihatkan pria dalam peristiwa itu diunggah di salah satu akun Instagram. Tampak pelaku mengenakan topi dan tas.

Dalam keterangan video, pria tersebut menikam leher korban sebanyak enam kali dan menggoroknya yang menyebabkan tewas di lokasi.

Baca juga: Pria yang Tusuk Temannya Saat Sedang Sama-sama Mabuk di Tanah Abang Terancam Hukuman Mati

Belakangan diketahui bahwa pria itu adalah BI (40) dan PW (39) yang tak lain merupakan teman. BI menikam PW karena mengaku tak terima diejek.

 

Sama-sama mabuk

Kepala Polsek (Kapolsek) Metro Tanah Abang Kompol Patar Mula Bona mengatakan bahwa korban dan pelaku diduga sedang dalam keadaan mabuk setelah mengonsumsi minuman keras.

“Dari keterangan saksi yang diperiksa, korban dan pelaku berteman. Mereka nongkrong di warung minuman. Lalu, terjadi cekcok mulut di tempat hingga dilerai oleh saksi,” kata Patar, Kamis (23/3/2023).

Pelaku menusuk korban menggunakan pisau. Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri dan korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Polisi kemudian menangkap PW di tempat persembunyiannya di Sumatera Selatan tepat pada satu hari setelah kejadian tersebut.

Baca juga: Alasan Pria di Tanah Abang Tusuk Temannya yang Mabuk, Korban Bilang Saya Tak Takut dengan Kamu!

 

Tak terima ditantang

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Hady Putra Siagian mengatakan, pelaku menjelaskan kronologi awal insiden sadis tersebut.

PW dalam pemeriksaan kepada polisi mengaku aksi sadis yang dilakukan itu diawali karena saling ejek. Pelaku mengaku ditantang oleh korban.

"Korban mengatakan, 'Saya tidak pernah takut dengan kamu'. Lalu, tersangka menjawab, 'Sudahlah jangan kayak gitu. Malu dilihat orang, buyan (bodoh) kamu dilihat banyak orang perangai (tingkah laku kayak gitu)," ujar Hady.

Hady mengatakan, semula pelaku tak menggubris korban yang saat itu meracau. Namun, emosi pelaku tersulut setelah korban kembali menantang.

"Akhirnya tersangka menusuk punggung korban sebanyak enam kali hingga jatuh dalam posisi terlentang dan menggorok lehernya," tutur Hady.

Baca juga: Ditantang Saat Sedang Mabuk, Pria di Tanah Abang Tusuk Kawannya Sebanyak Enam Kali

Hady mengatakan, pelaku tidak terima dengan pertanyaaan korban. Pelaku menusuk korban dengan belati yang memang biasa dibawanya setiap hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Ngaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Ngaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

Megapolitan
15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com