DEPOK, KOMPAS.com - Warga yang hendak menjalani pengobatan alternatif Ida Dayak di GOR Madivif 1 Kartika, Kostrad Cilodong, Depok, meluapkan rasa kekecewaannya.
Pasalnya, pengobatan alternatif itu dibatalkan karena ulah para pasien yang tak bisa diatur ketika Ida Dayak hendak memulai praktik.
Salah satu warga yang mengungkapkan kekecewaannya, yakni Agus (35).
Pria yang berasal dari Lampung ini menyayangkan para warga yang mendampingi pasiennya sulit diatur oleh para anggota TNI, sehingga keluarganya tak dapat ditangani Ida Dayak.
"Menyesalkan juga sih ngelihat kondisi tadi kalau tadi bisa diatur mah tadi, mungkin enggak bakal seperti ini (dibatalkan)," kata Agus kepada Kompas.com di lokasi, Senin.
Padahal, kata Agus, ponakannya bernama Rahel (18) dan adik ipar, Yuni Sriwahyuni, sangat berharap bisa ditangani praktisi dari Kalimantan Timur itu.
Rahel dan Yuni sama-sama mengidap penyakit saraf kejepit yang menyebabkan sebagian anggota tubuhnya sulit bergerak.
Namun, harapan Rahel dan Yuni bisa disembuhkan gagal lantaran warga yang mendampingi pasien mencoba menarik lengan Ida Dayak.
"Tadi sebenarnya dikit lagi, sudah disamperin sama Ibu Ida, cuma karena warga pada nyerobot akhirnya Ibu langsung dievakuasi," ujar Agus.
Baca juga: Pengobatan Alternatif di Kostrad Depok Ricuh, Ida Dayak Dievakuasi Anggota TNI
Meski pengobatan alternatif itu dibatalkan, Ia bersama lima anggota keluarganya sempat bersikeras bertahan di sana sambil menunggu kepastian.
"Namanya juga ikhtiar, nunggu dulu. Kalau memang belum jodohnya, apa boleh buat. Kami terpaksa harus pulang," imbuh Agus.
Pantauan Kompas.com di lokasi, banyaknya pasien yang datang membuat acara pengobatan alternatif itu sempat berlangsung ricuh.
Para pasien dan warga yang menyesaki lapangan terbuka itu ricuh saat Ida Dayak datang sekitar pukul 16.45 WIB.
Para pasien dan warga yang menunggu kedatangan Ida Dayak sejak pagi hari saling mempertahankan barisannya.
Tak hanya itu, mereka turut terlibat aksi saling dorong saat Ida Dayak memasuki barisan para pasien.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.