Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Heru Budi Tata Kembali Monas Setelah Tertunda pada Era Anies...

Kompas.com - 12/04/2023, 07:35 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas) bakal kembali dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta setelah sebelumnya sempat tertunda pada era eks Gubernur Anies Baswedan.

Penataan kawasan Monas itu telah dibahas bersama Menteri PUPR di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (11/4/2023) pagi.

Revitalisasi untuk tahap pertama diperkirakan dimulai pada Juli atau Agustus 2023.

"Hari ini kita membahas untuk sekian kalinya, menyamakan persepsi konsep Monas ke depan," ujar Heru Budi, Selasa.

Tanam 300 pohon

Revitalisasi itu nantinya akan ditambah penghijauan dengan ditanam sejumlah pohon dari yang sebelumnya ditebang pada era Anies Baswedan.

"Mulai dari yang awalnya 50 persen menjadi 64 persen. Pak Menteri PUPR dan sesmen (sekretaris menteri) BUMN sudah memberikan tambahan arahan dan ini akan kami bawa ke Kementerian Sekretaris Negara untuk di-approval dan ditindaklanjuti," ucap Heru Budi.

Baca juga: Digunduli Era Anies, Kini Monas Akan Kembali Hijau Ditanami 300 Pohon

Sementara itu, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris mengatakan, setidaknya akan ada 300 pohon yang ditanam.

"Kami ini kan spiritnya hijau ya. Itu ada lebih dari 300 pohon yang nanti akan ditanam dan kita juga tidak akan sembarangan take out pohon," kata Afan.

Sejumlah pohon itu nantinya akan ditanam baru maupun mengganti pohon di Monas yang telah rapuh. Namun dalam proses mengganti itu, sebelumnya akan dilakukan pendeteksian.

"Kita tanam lagi. Makanya di mana pun lokasi kita men-take out itu, pasti screening, lewat USG deteksi terlebih dahulu (sebelum menanam), tidak asal," kata Afan.

Rp 100 Miliar

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu bekerja sama dengan Pemerintah Pusat dalam merevitalisasi kawasan Monas tersebut. Salah satunya soal anggaran.

Untuk melakukan penataan Kawasan Monas itu, Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat menyiapkan anggaran mencapai Rp 100 miliar untuk tahap pertama.

"Buat total anggarannya itu total berapa aku kurang hafal. Yang tahap pertama Rp 100 miliar kalau tidak salah," kata Afan.

Baca juga: Pohon di Monas Akan Ditanam Kembali, Pemprov DKI dan Pusat Siapkan Anggaran Rp 100 Miliar

Afan mengatakan, anggaran untuk revitalisasi kawasan Monas itu merupakan gabungan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Kita kolaborasi ada dari APBD ada dari APBN. Ada dari penyelesaian sanksi kewajiban dan lain-lain," ucap Afan.

Salah satu yang akan dilakukan dalam revitalisasi kawasan Monas itu yakni menanam pohon dan menata median jalan di kawasan cagar budaya itu.

Selain itu, parkir kendaraan IRTI juga disebut akan direlokasi sementara selama Monas direvitalisasi.

Tempat parkir kendaraan mobil dan motor itu nantinya akan direlokasi ke Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

"Iya betul (direlokasi). Untuk semua fasilitas itu sudah kita siapkan untuk mitigasinya, kalau untuk parkir (dipindah) ke (Stasiun) Gambir," kata Afan.

Asistensi tim pemugaran

Afan menambahkan, pemprov DKI juga akan membuat amphiteater pada bagian tengah kawasan Monas dengan menyerupai terasering berundak-undak dari rumput.

"Di area tengah itu kita siapkan amphitheater. Jadi menanti kayak terasering berundak-undak tapi ini bahannya kita tetap kasi yang natural yakni rumput, jadi orang bisa duduk di rumput, memandang monas, lalu di monas kita siapkan juga nanti ada video mapping," kata Afan.

Afan mengemukakan bahwa akan ada tim pemugaran yang melakukan asistensi dalam proses revitalisasi Monas.

Asistensi dilakukan karena peremajaan dilakukan pada cagar budaya, sehingga dinilai harus hati-hati.

"Untuk cagar budaya, kita kan pasti kita selalu diasistensi tim pemugaran, karena tidak mungkin kita lepas dari situ," ujar Afan.

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Dapat Asistensi Tim Pemugaran Saat Revitalisasi Monas

Afan juga menjelaskan alasan revitalisasi baru dilanjutkan kembali pada pertengahan tahun 2023 ini setelah sebelumnya tertunda di era Anies Baswedan.

Ia memaparkan bahwa proses revitalisasi Monas baru dilakukan karena selama ini Pemprov DKI Jakarta fokus menangani persoalan lain di Ibu Kota, salah satunya banjir.

"Kenapa baru dilakukan sekarang (revitalisasi) karena kita kan selesaikan satu per satu yang prioritas. Kemarin kan sodetan. Pak Gubernur punya prioritas itu. Kemarin prioritas yang banjir, " ucap Afan.

"Jadi kolaborasi dengan kementerian PU yang waduk Ciawi-Sukamahi, dan sodetan yang saat ini berproses, dan Insya Allah, April ini akan siap operasional jadi setelah itu kita ada step lain," sambung Afan.

Tertunda era Anies

Revitalisasi Monas pada era Anies sempat mendapat kontroversi karena harus menebang ratusan pohon. Total ada 205 pohon yang "digunduli" Anies.

Rencana Revitalisasi kawasan Monas sudah direncanakan Pemprov DKI sejak 2018, namun baru dilakukan pada November 2019 setelah penandatanganan kontrak dengan pemenang lelang, yaitu PT Bahana Prima Nusantara.

Adapun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyetujui usulan anggaran sebesar Rp 114,47 miliar untuk revitalisasi kawasan Monas itu.

Baca juga: Ratusan Batang Pohon yang Pernah Lenyap di Monas Bakal Ditanam Lagi, Akankah Kembali Jadi Paru-paru Jakarta?

Saat itu, pengerjaan penataan cagar budaya tersebut dimulai dari sisi selatan Monas yang berhadapan dengan Balai Kota DKI Jakarta.

Namun, Kebijakan revitalisasi kawasan Monas juga sempat mendapat penolakan dari pihak Istana Negara hingga akhirnya membuat proyek itu tertunda.

Penolakan dari Istana datang pada 27 Januari 2020. Kala itu pihak Istana Negara melalui Menteri Sekretariat Negara Pratikno menganjurkan agar Anies memberhentikan proyek tersebut untuk sementara waktu.

Penundaan revitalisasi itu lantaran Pemprov DKI Jakarta belum mendapatkan izin dari Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka sesuai dalam Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com