Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kecelakaan di Jalur Transjakarta, Distamhut DKI Diminta Ganti Warna Seragam Petugasnya

Kompas.com - 14/04/2023, 19:37 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta diminta mengganti warna seragam kerja para petugasnya untuk menghindari kecelakaan di jalur Transportasi Jakarta (Transjakarta).

"Sedapat mungkin menggunakan baju kerja yang mudah dipahami. Kan bajunya (petugas Distamhut DKI) hijau ya sehingga menyerupai (warna daun) pohon," ucap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2023).

Menurut Syafrin, selain mengganti warna seragam kerja, petugas Distamhut DKI juga bisa mengenakan rompi berwarna oranye saat memotong rumput di dekat jalur Transjakarta.

Dengan demikian, sopir atau pramudi Transjakarta bisa menyadari keberadaan petugas Distamhut DKI saat sedang memotong rumput.

Baca juga: Petugas Distamhut DKI Tewas Tertabrak Bus Transjakarta di Jalan Pemuda

"Paling enggak, pakai rompi oranye sehingga pengemudi (Transjakarta) tahu ada petugas lain. Jadi, mudah bagi pngemudi Transjakarta untuk melihat (keberadaan petugas)," urai Syafrin.

Ia melanjutkan, Distamhut DKI bisa memasangkan traffic cone saat para petugasnya memotong rumput.

Hal ini dilakukan juga untuk mencegah kecelakaan di jalur Transjakarta.

"Saat mereka bekerja di jalan, itu harus ada aspek keselamatan, dipasangkan cone sehingga si pekerja di sana terlindungi," tegas Syafrin.

Baca juga: Distamhut DKI Disarankan Pasang Cone Saat Pegawainya Bertugas di Jalur Transjakarta

Adapun Syafrin meminta penggantian warna seragam atau pakaian kerja hingga pemasangan traffic cone karena ada petugas Distamhut DKI yang meninggal dunia usai tertabrak bus Transjakarta di Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2023).

Petugas itu tengah memotong rumput yang berada di jalur Transjakarta.

Video yang menampakkan jenazah petugas Distamhut DKI itu diunggah akun Instagram @beritamatramam pada Kamis kemarin.

"Belum diketahui pasti untuk kronologi dan penyebab seorang pria itu tertabrak mobil Transjakarta," demikian yang tertulis dalam caption unggahan @beritamatraman, dikutip Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com