Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Klaim Kehilangan Ponsel dan Syal di Koper, Batik Air: Keluhan Tidak Berlaku Setelah Keluar Bandara

Kompas.com - 18/04/2023, 15:48 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Batik Air tidak bertanggungjawab atas klaim penumpang yang mengaku kehilangan ponsel dan syal di dalam koper.

Hal itu dikarenakan, penumpang tersebut menyampaikan keluhan setelah keluar dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Dalam hal ini, keluhan disampaikan setelah tamu meninggalkan bandar udara," kata Danang Corporate Communications Strategic of Lion Air Group dalam pernyataan resmi, Selasa (17/4/2023)

Selain ponsel, penumpang tersebut kembali menyampaikan keluhan lain yakni kehilangan dua syalnya.

Baca juga: Penjelasan Batik Air soal Penumpang Kehilangan Ponsel di Dalam Koper, Bilang Awalnya Tak Ada yang Hilang

"Penumpang yang dimaksud menyampaikan keluhan melalui pesan singkat (WhatsApp), bahwa kehilangan 2 (dua) syal di dalam koper," kata Danang.

Sayangnya, maskapai penerbangan Batik Air hanya bertanggungjawab atas barang bawaan selama periode pengangkutan.

Mulai dari awal penerbangan sampai barang bawaan diserahkan kepada tamu atau penumpang.

"Setelah tamu meninggalkan bandara dan menerima bagasinya, maka tanggungjawab maskapai penerbangan atas bagasi tersebut berakhir," kata Danang.

Dengan demikian, keluhan tamu mengenai kehilangan yang disampaikan setelah tamu keluar bandar udara sudah tidak berlaku.

Baca juga: Sederet Alasan Jaksa Tolak Pleidoi Teddy Minahasa dalam Kasus Peredaran Sabu

Terlepas dari itu, segala bentuk keluhan yang disampaikan penumpang akan tetap diselidiki oleh Batik Air. 

Batik Air menegaskan, ketentuan barang berharga harus disimpan di bagasi kabin dan tidak diletakkan di bagasi sudah tertulis pada tiket penerbangan.

"Ketentuan itu juga berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 77 Tahun 2011," tandas Danang.

Sebagai informasi, kronologi bermula ketika Batik Air penerbangan nomor ID-7154 mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dari Singapura pada Selasa (11/4/2023).

"Pukul 12.40 WIB, penumpang atas nama inisial BL melapor ke Lost and Found Terminal 2F bahwa kehilangan gembok koper," kata Danang.

Baca juga: Penutupan U-Turn di Simpang Santa Bikin Macet Parah, Dirlantas: Banyak Orang Adakan Bukber Terakhir

Kemudian dilakukan pengecekan isi koper secara teliti dan disaksikan bersama petugas pada 12.45 WIB.

Namun setelah dilakukan pengecekan, penumpang tersebut mengaku tidak ada barang yang hilang.

Sampai pada pukul 20.00 WIB, penumpang tersebut menyampaikan pesan singkat (WhatsApp) menyampaikan kehilangan satu ponsel di dalam koper usai keluar dari Bandara Soetta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com