JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menutup akses putaran balik (u-turn) di simpang Pasar Santa, Jakarta Selatan, tak sesuai harapan.
Penutupan putaran balik yang bersamaan dengan pembongkaran ruas jalur sepeda dan trotoar menjadi jalanan beraspal itu ternyata tidak efektif untuk mengatasi kemacetan.
Kemacetan yang terjadi selama empat hari berturut-turut itu pun menuai kecaman publik. Penutupan u-turn itu dituding jadi penyebab utama tak bergeraknya lalu lintas hari itu.
Kemacetan justru semakin parah dan pengendara menghabiskan lebih banyak waktu di perjalanan.
Baca juga: Simpang Santa Macet Parah Imbas U-turn Ditutup, dari Jalan Wijaya ke Tendean Butuh Waktu 2,5 Jam
"Hampir 2,5 jam (terjebak macet). Padahal Padahal, saya mau ke Tendean doang ini, tetapi terjebak macet di sini," ujar salah satu pengemudi mobil, Bagaskoro, Senin (17/4/2023).
Dinas Perhubungan DKI Jakarta lantas membongkar penutupan di sekitar jalan Jalan Wolter Monginsidi setelah menuai polemik beberapa hari terakhir.
"Kami lakukan penyesuaian, salah satunya dengan membuka barrier beton yang kemarin digunakan untuk menutup ruas jalan tersebut," kata Kepada Dishub Syafrin Liputo, Selasa (18/4/2023).
Baca juga: Bikin Tambah Macet, Dishub DKI Buka Kembali Beton Pembatas di Simpang Pasar Santa
Dishub DKI Jakarta merekayasa lalu lintas sejak putaran balik ditutup. Namun, hal tersebut menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi.
Oleh karena itu, berdasarkan hasil evaluasi Pemprov DKI Jakarta, beton penutup u-turn dibongkar. Kendati demikian, Dishub DKI tak yakin hal itu yang jadi penyebab utama kemacetan parah itu.
"Dari hasil evaluasi didapatkan hasil bahwa kapasitas ruas Jalan Wolter Monginsidi tidak dapat menampung volume lalu lintas dari arah Jalan Wijaya 1, Jalan Tendean, dan Jalan Suryo," ungkap Syafrin.
Hal senada, Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Latif Usman berujar, kemacetan di Simpang Santa tak lepas dari kenyataan volume kendaraan yang sangat tinggi.
Baca juga: Akui Penutupan U-turn Simpang Pasar Santa Bikin Macet, Dishub DKI Bongkar Beton Pembatas
Latif juga menyebut kepadatan yang terjadi beberapa hari lalu karena banyaknya kendaraan yang keluar bersamaan pada waktu yang bersamaan pula.
"Apalagi, mohon maaf, kemarin itu kayaknya orang itu banyak full (penuh) keluar semuanya. Istilahnya bukber (buka bersama) terakhir," ucap Latif, dikutip dari Antara, Selasa.
"Jadi, volume itu luar biasa makanya. Ini kan menjadi sesuatu penambahan permasalahan sendiri, " tutur Latif melanjutkan.
Baca juga: Penutupan U-turn di Simpang Santa Bikin Macet Parah, Dirlantas: Banyak Orang Adakan Bukber Terakhir
Syafrin mengakui ada salah perhitungan dalam melakukan rekayasa lalu lintas di simpang Pasar Santa, Jakarta Selatan.