Santoso merantau dari Madiun ke Duren Sawit pada 1993. Dia mencari peruntungan usai sekolah.
Pada saat itu, Santoso tinggal bersama orangtua asuhnya yang merupakan pengurus RT.
Pada 1995, Santoso diajak menjadi bagian staf RT, sebelum diangkat menjadi satpam pada 1999.
Di Madiun, saat ini masih ada orangtua dan sanak saudara Santoso.
Sementara istri dan anak-anaknya tinggal bersamanya di Jakarta Timur.
Santoso mengungkapkan, keluarganya di Madiun sudah terbiasa dengan dirinya yang hanya mudik pada Tahun Baru Islam.
Namun, bukan berarti mereka tidak pernah menanyakan kehadirannya saat Lebaran.
"Keluarga ada yang nanyain kenapa saya enggak pulang pas juga. Itu sering. Cuma mengatur waktu pulang dan beli tiket keretanya yang enggak memungkinkan," jelas Santoso.
"Walau pas Muharam tetap pulang kampung, kehadiran saya sekeluarga masih tetap dinantikan keluarga di Madiun pas Lebaran," imbuh dia.
Meski begitu, ia tetap berkomunikasi dengan orangtua dan sanak saudaranya pada momen Lebaran melalui telepon dan video call.
Santoso menceritakan, biasanya ia dan keluarga besar di Madiun kerap berbincang soal kesehatan masing-masing.
Mereka pun saling menanyakan kabar dan aktivitas sehari-hari.
"Ngobrol juga sama adik-adik, dan pada nanyain anak-anak saya," tutur Santoso.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.