Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Sumur Tujuh, Jejak Peninggalan Mbah Raden Wujud Beji di Depok

Kompas.com - 13/05/2023, 09:00 WIB
M Chaerul Halim,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Situs Cagar Budaya Sumur Tujuh yang berlokasi di kawasan Beji, Depok, Jawa Barat, memiliki kisah tersendiri di dalamnya. Situs ini sering dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah. 

Sumur yang merupakan peninggalan sejarah dari tokoh penyebar agama Islam, Mbah Raden Wujud Beji, dikabarkan airnya tak pernah kering. Sumur tersebut keberadaannya sudah ada sejak abad ke-16.

Dari situs cagar budaya inilah, diduga penamaan kecamatan Beji ini berasal. Mbah Raden Wujud Beji dikenal sebagai ulama asal Cirebon yang menyebarkan agama di wilayah tersebut. 

Pengurus Sumur Tujuh Beji, Muhammad Satiri mengungkapkan, asal muasal adanya situs peninggalan sejarah tersebut.

Baca juga: Fakta Terbaru Penemuan Jasad di Depok, Ternyata Pria dan Sejumlah Organ Hilang

Menurut cerita, sumur yang berjumlah tujuh titik yang tersebar di beberapa titik di Kelurahan Beji, ada sangkut pautnya dengan kekeramatan sosok Mbah Raden Wujud.

Kala itu, wilayah Beji yang dulunya merupakan kawasan pertanian dilanda musim kemarau berkepanjangan.

Hal itu membuat masyarakat sempat resah. Mereka mengadu kepada Mbah Raden Wujud Beji, untuk meminta solusi.

Gapura Sumur ke-1 Mbah Raden Wujud Beji, Jalan Raya Kopo, Beji, Depok.KOMPAS.com/M Chaerul Halim Gapura Sumur ke-1 Mbah Raden Wujud Beji, Jalan Raya Kopo, Beji, Depok.

"Gimana Tuanku (Mbah Beji), gimana Kyai atau Syeh. Akhirnya, Mbah Raden Wujud Beji, munajat sama Yang Kuasa, agar diberikan sumber mata air untuk kehidupan manusia," kata Satiri saat ditemui di Sumur ke-1, Jalan Raya Kopo, Beji, Depok, Jumat (12/5/2023).

"Beliau munajat ke sini minta sama Yang Kuasa untuk dibuatkan sumber mata air, maka alhamdulilah keluarlah mata air dari sumur ke-1, ke-2, ke-3 dan seterusnya," tambah dia.

Baca juga kisah lain dengan nama yang mirip namun lokasinya berbeda: Kisah Sumur Tujuh Bangka Tengah, Dulu Tempat Jepang Produksi Garam, Kini Jadi Wisata Andalan

Satiri melanjutkan, tujuh sumur itu memiliki khasiat tersendiri yang dipercaya masyarakat dapat memberikan keberkahan.

Sumur pertama disebut Sumur Karomah, digunakan masyarakat untuk mandi sambil berdoa. Kedua, disebutnya Sumur Kejayaan, karena awalnya digunakan masyarakat sebelum berperang melawan tentara kolonial Belanda.

Kemudian, sumur ketiga disebut Pengasihan, dari sumur itu banyak wanita-wanita, yang mengambil airnya untuk keperluan acara pernikahan.

Pengurus Sumur Tujuh Mbah Raden Wujud Beji, Muhammad Satiri.KOMPAS.com/M Chaerul Halim Pengurus Sumur Tujuh Mbah Raden Wujud Beji, Muhammad Satiri.

Sumur keempat, yakni Sumur Perkara. Air dari sumur tersebut digunakan masyarakat untuk menyelesaikan suatu masalah.

"Masyarakat pada ngambil air di situ, baru mereka mengadakan perundingan. Jadi, mereka meyakini air itu bisa dipakai untuk sarana menyelesaikan masalah yang tidak selesai-selesai," kata Satiri, menjelaskan.

Kemudian, Sumur kelima dinamakan Sumur Suci, hal itu ditandai lantaran tempat itu hanya dipergunakan untuk berwudhu.

Terakhir, Sumur keenam dan ketujuh, disebut sebagai Sumur Air Anugerah.

Penampakan lokasi Sumur ke-1 Mbah Raden Wujud Beji, Jalan Raya Kopo, Beji, Depok.KOMPAS.com/M Chaerul Halim Penampakan lokasi Sumur ke-1 Mbah Raden Wujud Beji, Jalan Raya Kopo, Beji, Depok.

"Para pengunjung yang ke sini ada yang niat mandi, ngambil airnya. Ada juga yang mengambilnya untuk dipakai bekal berziarah. Mereka meyakini bahwa sumur ini disebut air pengobatan," ujar Satiri.

"Intinya cuman nyari berkah selamat, bukan kita percaya sama airnya, bukan. Cuma nyari berkah selamat," tambah dia, menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com