Ipul mengaku juga sering dicaci maki pengendara kendaraan bermotor.
Biasanya, ini datang dari pengemudi motor atau mobil yang tidak sabar untuk melintasi rel kereta api.
"Pernah diteriakin pakai kata-kata kasar. Saya suruh gantian, saya balik teriakin buat suruh dia turun dan ngatur lalu lintas di sini," kata Ipul.
Sejauh ini dia cukup beruntung lantaran belum pernah terlibat dalam baku hantam.
Namun, beda cerita dengan rekan sesama penjaga perlintasan kereta api Stasiun Pondok Jati.
Ipul tidak ingat persis kapan peristiwa ini terjadi, tetapi ada satu waktu saat rekannya sedang giliran mengatur arus lalu lintas di sana, ada sepasang orang tua yang mengendarai motor. Mereka terjebak di tengah rel kereta api.
"Palang sudah diangkat, teman saya suruh maju aja tabrak kendaraan di depan biar mereka maju. Didorong maju biar ngelewatin rel. Mereka maju, tapi enggak senang," ungkap Ipul.
Baca juga: Diduga Terserempet Kereta, Pria Ditemukan Tewas di Tepi Rel Jatinegara
Meski perlakuan rekan Ipul menyelamatkan nyawa mereka, sepasang orang tua itu tidak senang.
Mereka pun pulang untuk mengadukan kejadian itu kepada saudaranya.
"Orangnya balik lagi sambil bawa enam atau tujuh orang, teman saya dipukulin," ungkap dia.
Meski demikian, Ipul tetap tabah menjalani pekerjaannya itu. Bagi Ipul, mendulang uang dari pengendara yang baik hati sambil menyelamatkan nyawa orang adalah sesuatu yang sepadan untuk dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.