Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Terbaru Penemuan Mayat Tanpa Busana di Depok, Satu Saksi Diduga Pelaku

Kompas.com - 16/05/2023, 09:55 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Misteri penemuan mayat pria tanpa busana di kebun tak terurus di kawasan Tapos, Depok, Jawa Barat, mulai menemui titik terang.

Polisi telah menemukan sejumlah fakta di lokasi penemuan korban, salah satunya bekas pembakaran ilalang dan potongan kedebong pisang.

Temuan itu kemudian dicocokkkan dengan keterangan tujuh orang saksi, yakni ketua RT, warga yang menemukan mayat pertama kali, buruh bangunan, dan warga lainnya.

Dari tujuh saksi yang sudah dimintai keterangannya, salah satunya dicurigai sebagai terduga pelaku.

Baca juga: 7 Saksi Kasus Mayat Tanpa Busana di Depok Diperiksa, Polisi: Satu di Antaranya Terduga Pelaku

Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, penyidik mencurigai salah satu saksi karena memberikan keterangan tidak sesuai fakta yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Iya (ada saksi yang dicurigai sebagai terduga pelaku) karena dari keterangannya yang tidak konsisten, tidak sesuai dengan TKP dan waktu kejadian," kata Yogen saat dihubungi, Senin (15/5/2023).

Ada bekas pembakaran ilalang di TKP

Yogen mengatakan, fakta terbaru yang ditemukan penyidik, yakni ada bekas pembakaran ilalang di tempat kejadian perkara (TKP) dan sekitarnya.

Pembakaran ilalang tersebut mengakibatkan bagian kepala mayat korban rusak.

"Jadi memang di sekitar lokasi ada pembakaran di depannya beberapa ilalang. Kemudian, kami dapati juga di lokasi penemuan jasad itu ada sisa-sisa pembakaran, mungkin menyebabkan kepala dari korban sudah rusak," kata Yogen.

Baca juga: Ada Luka Bakar pada Kepala Mayat Tanpa Busana di Depok, Polisi Sebut akibat Pembakaran Ilalang

Kendati demikian, Yogen belum bisa memastikan apakah pembakaran dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan barang bukti atau mengeksekusi korban.

"Kami masih perlu dalami lagi karena memang pembakaran itu tidak seutuhnya di jalan setapak tersebut," kata Yogen.

Luka bakar di bagian kepala korban

Pembakaran ilalang di semak-semak kebun itu mengakibatkan luka bakar pada kepala korban.

"Luka bakarnya, terutama yang paling banyak ada di atas di bagian kepala," kata Yogen.

Tak hanya itu, Yogen menduga, jika saat itu tak turun hujan, pembakaran ilalang bisa menghanguskan tubuh korban.

"(Jasad korban) belum terbakar seutuhnya karena musim hujan. Jadi beberapa masih terlihat utuh," ujar dia.

Baca juga: Cari Identitas Mayat yang Organnya Hilang di Depok, Polisi Dalami Saksi yang Dicurigai sebagai Pelaku

Selain luka di kepala, leher dan alat kelamin korban hilang. Namun, Yogen belum bisa memastikan penyebab leher dan alat kelamin korban hilang.

Polisi masih perlu mencocokkan hasil otopsi dokter forensik dengan temuan fakta di lapangan.

"Masih belum bisa kami pastikan, kemungkinan (organ leher dan alat kelamin) hilang karena terbakar juga atau dihilangkan sebelum dibakar. Jadi masih kami pastikan lagi dari forensik," ujar Yogen.

Polisi cari tahu identitas korban dari saksi yang dicurigai pelaku

Polisi sampai saat ini belum mengetahui identitas korban. Polisi masih mencari tahu identitas korban melalui saksi yang dicurigai sebagai terduga pelaku.

"Sampai sekarang identitas korban masih belum kami dapatkan. Tapi, apabila nanti dari persesuaian keterangan saksi tersebut yang dicurigai, ternyata terdapat nama. Nanti akan kami cocokkan di sistem sidik jari," kata Yogen.

Setelah itu, polisi akan mencocokkan identitas korban melalui tes DNA keluarganya.

"Atau nanti dari keluarga terdekat kami cek dengan DNA, perbandingannya," ujar Yogen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Belum Dapat Izin PUPR, Perbaikan Saluran Air di Pondok Pinang Baru Rampung Setengah

Belum Dapat Izin PUPR, Perbaikan Saluran Air di Pondok Pinang Baru Rampung Setengah

Megapolitan
Aiman Janggal Dilaporkan atas Ujaran Kebencian SARA, Pengamat: Mungkin Polisi Mengaitkan Persoalan Antargolongan

Aiman Janggal Dilaporkan atas Ujaran Kebencian SARA, Pengamat: Mungkin Polisi Mengaitkan Persoalan Antargolongan

Megapolitan
Minimarket di Bekasi Dirampok, Pelaku Bawa Kabur Uang Rp 60 Juta

Minimarket di Bekasi Dirampok, Pelaku Bawa Kabur Uang Rp 60 Juta

Megapolitan
Anaknya Dibunuh Alung, Ayah Korban Sebut Keluarga Pelaku Tak Tunjukkan Iktikad Baik

Anaknya Dibunuh Alung, Ayah Korban Sebut Keluarga Pelaku Tak Tunjukkan Iktikad Baik

Megapolitan
Buka Pendaftaran Relawan ke Palestina, Masjid di Tanjung Priok Bergerak Mandiri

Buka Pendaftaran Relawan ke Palestina, Masjid di Tanjung Priok Bergerak Mandiri

Megapolitan
Cek Perbaikan Saluran Air di Pondok Pinang, Wali Kota Jaksel: Mudah-mudahan Bisa Atasi Banjir

Cek Perbaikan Saluran Air di Pondok Pinang, Wali Kota Jaksel: Mudah-mudahan Bisa Atasi Banjir

Megapolitan
Dokter Sebut Kasus Pneumonia Anak Melonjak 10 Persen di RSAB Harapan Kita

Dokter Sebut Kasus Pneumonia Anak Melonjak 10 Persen di RSAB Harapan Kita

Megapolitan
Hingga Kini, 500 Orang Daftar Jadi Relawan ke Palestina di Masjid Al-Muqarrabien Tanjung Priok

Hingga Kini, 500 Orang Daftar Jadi Relawan ke Palestina di Masjid Al-Muqarrabien Tanjung Priok

Megapolitan
Buka Pendaftaran Relawan ke Palestina, Masjid di Tanjung Priok Prioritaskan yang Berlatar Belakang Medis

Buka Pendaftaran Relawan ke Palestina, Masjid di Tanjung Priok Prioritaskan yang Berlatar Belakang Medis

Megapolitan
Kritik Aturan Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, F-NasDem: Itu Renggut Hak Rakyat

Kritik Aturan Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, F-NasDem: Itu Renggut Hak Rakyat

Megapolitan
Lahan Kantor Desa Setiamekar Diduga Bersengketa, Pemilik Sah Masih Menanti Eksekusi

Lahan Kantor Desa Setiamekar Diduga Bersengketa, Pemilik Sah Masih Menanti Eksekusi

Megapolitan
Tak Revisi Naskah meski Dilarang Bicara Politik di Pentas Teater, Butet: Kalau Dianggap Melanggar, Silakan Tangkap

Tak Revisi Naskah meski Dilarang Bicara Politik di Pentas Teater, Butet: Kalau Dianggap Melanggar, Silakan Tangkap

Megapolitan
Terkendala Curah Hujan, Proyek Jembatan Mampang Ditargetkan Baru Rampung Akhir Desember 2023

Terkendala Curah Hujan, Proyek Jembatan Mampang Ditargetkan Baru Rampung Akhir Desember 2023

Megapolitan
Tak Ubah Naskah meski Dilarang Bicara Politik di Pentas Teater, Butet: Panggung Kami Isinya Parodi Satire

Tak Ubah Naskah meski Dilarang Bicara Politik di Pentas Teater, Butet: Panggung Kami Isinya Parodi Satire

Megapolitan
Mal Pelayanan Publik Kota Depok Ditargetkan Rampung Bulan Ini, Beroperasi Januari 2024

Mal Pelayanan Publik Kota Depok Ditargetkan Rampung Bulan Ini, Beroperasi Januari 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com