Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala "Hujan" Peluru Tewaskan Heri Hartanto di Depan Kampus Trisakti...

Kompas.com - 19/05/2023, 08:11 WIB
Rizky Syahrial,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

"Anak saya waktu itu sedang ujian kampus ya, dari pagi. Sampai siang kalau enggak salah. Setelah itu di kampus ada orasi dari rektor Trisakti," ujar Lasmiati.

Heri ikut dalam barisan mahasiswa yang mendengarkan orasi rektor. Waktu saat itu menunjukkan pukul 17.00 WIB.

Dari rekan Heri bernama Aji, Lasmiati mengetahui akan adanya hujan tembakan yang mengarah ke Kampus Trisakti, usai orasi berlangsung.

"Ratusan peluru yang nembak dari arah jalan layang Grogol ke kampus," kenang Lasmiati.

"Nah itu hujan peluru, kebetulan anak saya yang kena dari salah empat orang korban ini sampai meninggal. Anak saya itu meninggal di kampus," terang Lasmiati.

Baca juga: Dampak Tragedi Trisakti

Posisi Heri waktu hujan peluru itu berada di bawah tiang bendera.

Ada sebuah peristiwa yang menyesakkan dada. Aji mengaku, sempat mengajak pulang Heri di penghujung acara orasi. Tetapi, Heri menolak.

"'Her ayo kita pulang', kata Aji. Lalu Heri menjawab 'entar dulu entar dulu'. Setelah itu Heri tewas tertembak," ujar Lasmiati.

Masih bersumber dari keterangan Aji, Heri sempat mengatakan, "kaki saya enggak bisa digerakkan ya".

Rupanya, Heri telah tertembak di bagian punggung. Beberapa detik kemudian, Heri jatuh tersungkur dan tidak sadarkan diri.

"Pelurunya tembus dari punggung kanan ke bagian dada," ucap Lasmiati.

Apabila Heri mengikuti ajakan Aji untuk berpindah tempat, mungkin ceritanya akan lain, pikir Lasmiati. Tetapi peristiwa itu sudah dianggap sebagai garis hidup yang harus dijalani.

Lasmiati melanjutkan, keadaan di kampus Trisakti saat itu sangat kacau.

Banyak mahasiswa dan dosen menyelamatkan diri, bahkan ada juga puluhan korban yang kena peluru serta pecahan kaca.

"Ratusan peluru masuk ke Trisakti saat itu. Semua orang saksi yang ada di situ saat kejadian sampai satpam kampus juga ngomong kayak gitu," jelas dia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com