DEPOK, KOMPAS.com - Polisi hingga kini masih belum mengetahui identitas mayat pria yang organnya hilang di Tapos, Depok, Jawa Barat.
Mayat pria itu pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang mencari rumput untuk pakan ternak di kebun Jalan Akses Podomoro, RT 02 RW 013, Tapos, Depok, Kamis (11/5/2023).
"Jadi sudah satu minggu kami dalami juga beberapa saksi yang diduga mengetahui. Namun, memang fokus kami mencari identitas korban ini terkuak dulu," kata Kasatreskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno di kantornya, Jumat (19/5/2023).
Baca juga: Sederet Fakta Terbaru Penemuan Mayat Tanpa Busana di Depok, Satu Saksi Diduga Pelaku
Sejauh ini, Yogen mengatakan, pihaknya sudah melacak berdasarkan informasi masyarakat yang melapor kehilangan anggota keluarga.
Namun, dalam pengecekan sidik jari yang bersangkutan, ternyata masih hidup.
"Kami cocokkan dengan beberapa identitas yang mirip dengan pola sidik jari. Namun, semua sudah kami kroscek semua masih hidup, bukan sebagai korban," kata dia.
Dalam mencari identitas mayat tersebut, polisi juga berupaya mendalami keterangan salah satu saksi yang dicurigai sebagai pelaku.
"Ini masih kami dalami lagi untuk bagaimana bisa menguak identitas korban," ujar Yogen.
Sebelumnya diberitakan, polisi terus menyelidiki kasus penemuan mayat di semak-semak kebun, Tapos, Depok, Jawa Barat.
Jasad korban ditemukan tepat di bawah pohon pisang dengan ditutupi beberapa potong kedebong dan daun pisang.
Posisi mayat tertidur miring, tetapi kedua tangannya melintang ke belakang. Kaki kiri dan kanan menekuk dengan lutut hampir menyentuh perut.
Awalnya, mayat tersebut sempat dilaporkan berjenis kelamin perempuan karena tak ada alat kelaminnya.
Namun, dugaan itu terbantahkan setelah dokter forensik Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, mengeluarkan hasil otopsi sementara, Jumat (12/5/2023).
Baca juga: Ada Luka Bakar pada Kepala Mayat Tanpa Busana di Depok, Polisi Sebut akibat Pembakaran Ilalang
Hasil otopsi sementara itu menyatakan, jasad tersebut berjenis kelamin pria.
Korban merupakan seorang pria paruh baya. Usianya berkisar 49 hingga 65 tahun dan memiliki tinggi badan 162 sentimeter.
"Pemeriksaan otopsi sementara di mana hasilnya bahwa korban dinyatakan berjenis kelamin laki-laki," kata Yogen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.