"Mobil dibaret oleh seseorang setelah tindakan persekusi setelah wawancara dengan Aiman," kata Riang saat dikonfirmasi pada Jumat (2/5/2023).
Baca juga: Dulu Dipaksa Bongkar, Kini Saluran Air Ruko di Pluit Dicor Sudin SDA gara-gara Makan Korban
Sementara itu, karyawati Riang diduga mendapatkan teror setelah pembongkaran terjadi.
Hal ini diungkapkan kuasa hukum Riang, Joni Sinaga ketika memohon kepada pihak mana pun agar tidak lagi melakukan teror.
"Apalagi karyawan klien kami kebanyakan perempuan semua ini. Ketakutan semua itu. Kalau Pak RT, baret-baret, masih mending laki. Kalau perempuan bagaimana? Jangan deh tindakan kayak begitu," kata Joni, dalam jumpa pers pada Senin (5/6/2023).
Saat ditanya bagaimana bentuk teror yang dialami karyawati Riang, Joni tidak menjelaskan secara mendetail.
"Contohnya kecil saja, baret mobil. Terus ada yang datang, ada yang lihat-lihat kita, ada ormas yang tahu-tahu karyawan-karyawan cerita ke Pak Riang sebagai bosnya. Pokoknya adalah, enggak perlu diceritakan," kata Joni.
Baca juga: Pembongkaran Ruko Pluit Makan Korban, Seorang Perempuan Terjeblos ke Saluran Air
Tidak ingin menjadi bola liar, kini Riang mendesak PT Jakarta Propertindo alias Jakpro menjelaskan duduk perkara soal polemik ini.
Joni mengatakan, Jakpro merupakan pihak utama yang mengetahui soal adanya pencaplokan bahu jalan dan saluran air ini.
Sebab, Badan Usaha Milik Daerah itu sejak awal adalah pihak yang menguasai deretan ruko itu sebelum menjualnya kepada perorangan pada 2019.
"Sekarang kami mohon klarifikasi dari pihak PT Jakarta Propertindo alias Jakpro. Ini kan sejarahnya kalian yang tahu, kalian yang jual. Kami enggak tahu, dijual berapa, kami tidak di situ," kata Joni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.