Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2023, 18:57 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta diminta tak membebani Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkait rencana kerja sama penyambungan rute layanan dengan Trans Pakuan Bogor.

Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan, pihaknya masih membahas lebih lanjut soal skema bisnis yang akan dijalankan bersama PT Transportasi Pakuan Bogor.

"Salah satu pesannya itu adalah tidak boleh membebani keuangan perusahaan ataupun keuangan Pemprov. Jadi ini yang sedang kami coba cari solusi yang baik itu seperti apa," ujar Welfizon kepada wartawan, Rabu (7/6/2023).

Di samping itu, kata Welfizon, Transjakarta dan Trans Pakuan juga masih membahas lebih lanjut titik-titik lintasan yang akan dipergunakan dalam penyambungan rute layanan.

Baca juga: Rute Transjakarta-Trans Pakuan Bogor Bakal Tersambung Bulan Depan

"Titik-titk lintasan yang sedang disiapkan, skema bisnis dan segala macamnya juga lagi disiapkan," kata Welfizon.

Adapun penyambungan rute layanan Transjakarta dan Trans Pakuan ditargetkan bisa diuji coba paling lambat pada Juli 2033.

Welfizon sebelumnya menjelaskan, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kota Bogor, Transportasi Pakuan telah menjalani kesepakatan dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku penanggung jawab transjakarta.

Baca juga: Rapat dengan DPRD, Transjakarta Keluhkan Biaya Pengadaannya Bus Listrik

Kesepakatan yang dibuat pada Kamis (11/5/2023) berkaitan dengan penyambungan rute dalam rangka mengatasi masalah kemacetan.

Welfizon berujar, salah satu isi dalam memorandum of understanding (MoU) ialah kesepakatan pembentukan tim bersama untuk mempercepat realisasi penyambungan rute Transjakarta-Trans Pakuan.

"Salah satu isi dari MoU itu adalah membentuk tim bersama untuk bisa mempercepat proses kerja sama ini (penyambungan rute). Tim teknis lagi membahas baik itu dari sisi operasional dan layanan atau lainnya," urai dia.

Welfizon mengaku belum mengetahui berapa armada Trans Pakuan yang akan tersedia dalam program penyambungan rute.

Baca juga: Kalah Gugatan, Perumda Trans Pakuan Kota Bogor Diminta Bayar Ganti Rugi Rp 21 M kepada Eks Karyawan

Sebab, PT Transjakarta dan Perumda Transportasi Kota Bogor tengah menentukan titik awal keberangkatan Trans Pakuan dari Bogor beserta halte-haltenya.

"(Jumlah armada Transpakuan) belum ada. Titiknya pun juga saat ini sedang dipelajari, di Bogor itu titiknya di mana yang akan kami gunakan," sebutnya.

Untuk diketahui, rencana penyambungan rute Trans Pakuan-Transjakarta digagas saat Wali Kota Bima Arya menemui Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pada 4 Mei 2023.

Keduanya menyepakati untuk menyediakan transportasi umum yang terintegrasi dari wilayah Bogor dan Jakarta untuk mengatasi kemacetan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Warga Depok Alami Pemadaman Akibat Penambang Kripto Curi Listrik PLN

Warga Depok Alami Pemadaman Akibat Penambang Kripto Curi Listrik PLN

Megapolitan
Kebakaran Rumah di Pulogadung, Damkar: Kami Tiba, Tiap Ruangan Sudah Penuh Api

Kebakaran Rumah di Pulogadung, Damkar: Kami Tiba, Tiap Ruangan Sudah Penuh Api

Megapolitan
Hari-hari Agus Jadi Petugas Satkamling, Tetap Bersyukur meski Kadang Diremehkan...

Hari-hari Agus Jadi Petugas Satkamling, Tetap Bersyukur meski Kadang Diremehkan...

Megapolitan
Pengamat: Elektabilitas Jadi Modal Utama Kader Parpol untuk Maju Pilgub 2024

Pengamat: Elektabilitas Jadi Modal Utama Kader Parpol untuk Maju Pilgub 2024

Megapolitan
Parpol Belum Bahas Cagub DKI, Pengamat: Masih Fokus Pileg untuk Dapat Tiket Pilkada

Parpol Belum Bahas Cagub DKI, Pengamat: Masih Fokus Pileg untuk Dapat Tiket Pilkada

Megapolitan
Rumah di Pulogadung Kebakaran Saat Ditinggal Penghuni, 1 Mobil Terselamatkan

Rumah di Pulogadung Kebakaran Saat Ditinggal Penghuni, 1 Mobil Terselamatkan

Megapolitan
Pemuda Pemakai Tembakau Sintetis di Jaksel Diciduk Usai Adanya Aduan Warga

Pemuda Pemakai Tembakau Sintetis di Jaksel Diciduk Usai Adanya Aduan Warga

Megapolitan
Gas Air Mata Ditembakkan di Lokasi Bentrokan Ormas di Bekasi, Warga: Mata Perih, Anak-anak Ketakutan

Gas Air Mata Ditembakkan di Lokasi Bentrokan Ormas di Bekasi, Warga: Mata Perih, Anak-anak Ketakutan

Megapolitan
Jadi Korban Modus Geser Tas, Pria Ini Kehilangan 'Voucher' Belanja Rp 12 Juta dan iPad

Jadi Korban Modus Geser Tas, Pria Ini Kehilangan "Voucher" Belanja Rp 12 Juta dan iPad

Megapolitan
Buntut Kapel Digeruduk, Setara Institute Dorong Pemkot Depok Bangun Ekosistem yang Toleran

Buntut Kapel Digeruduk, Setara Institute Dorong Pemkot Depok Bangun Ekosistem yang Toleran

Megapolitan
Setara Institute Nilai Kapel di Depok Tetap Bisa Gelar Ibadah meski Belum Ada Rekomendasi Kemenag

Setara Institute Nilai Kapel di Depok Tetap Bisa Gelar Ibadah meski Belum Ada Rekomendasi Kemenag

Megapolitan
Sedang Makan Masakan Padang di Mampang, Pria Ini Tak Sadar Tasnya Dicuri

Sedang Makan Masakan Padang di Mampang, Pria Ini Tak Sadar Tasnya Dicuri

Megapolitan
Pasar Jaya Gelar Hiburan hingga 'Doorprize' Agar Tanah Abang Ramai Pengunjung

Pasar Jaya Gelar Hiburan hingga "Doorprize" Agar Tanah Abang Ramai Pengunjung

Megapolitan
Kesaksian Warga Saat Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Mencekam dan Ada Tembakan Gas Air Mata

Kesaksian Warga Saat Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Mencekam dan Ada Tembakan Gas Air Mata

Megapolitan
Cerita Agus Lebih Dari 45 Tahun Jadi Petugas Satkamling, Ikhlas Bekerja Meski Gaji Seadanya

Cerita Agus Lebih Dari 45 Tahun Jadi Petugas Satkamling, Ikhlas Bekerja Meski Gaji Seadanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com