JAKARTA, KOMPAS.com - Pertanyaan kuasa hukum Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti tentang kasus "papa minta saham Freeport" kepada Luhut Binsar Panjaitan, dipotong oleh jaksa dan hakim.
Momen itu terjadi saat Luhut dihadirkan sebagai saksi atas kasus dugaan pencemaran nama baiknya dengan terdakwa Haris dan Fatia di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023).
Awalnya, seorang kuasa hukum Haris-Fatia bernama Ma'ruf bertanya ke Luhut, apakah pernah ada pihak lain menyebut nama Luhut soal kegiatan perusahaan tambangnya di Papua.
Luhut kemudian menjawab, "sepanjang saya ingat, enggak ada".
Baca juga: Disebut Haris-Fatia sebagai Lord dan Penjahat, Luhut: Itu Sangat Menyakitkan
Kuasa hukum Haris-Fatia lantas mencoba mengingatkan Luhut dengan menyebutkan kasus "papa minta saham".
Terdakwa dalam kasus itu, yakni Setya Novanto.
Ia mengatakan, dalam persidangan kasus itu, nama Luhut disebut 66 kali sebagai salah satu pihak yang meminta bagian saham Freeport.
Pada momen inilah jaksa memotong tanya jawab.
"Keberatan, Yang Mulia," celetuk Jaksa.
Hakim Cokorda Gede Arthana juga meminta kuasa hukum Haris-Fatia untuk fokus bertanya, bukan menjelaskan perkara lain yang dianggap tidak berhubungan dengan materi persidangan ini secara langsung.
"Jangan saudara memberikan penjelasan ya. Saudara tidak boleh memberikan penjelasan kepada saksi. Cukup ditanyakan," ujar Hakim.
Baca juga: Haris Azhar Didakwa Sengaja Cemarkan Nama Baik Luhut Lewat Media Sosial
Kuasa hukum kemudian berupaya menjelaskan bahwa kasus "papa minta saham" itu merupakan konteks dari pertanyaan yang akan diajukan.
Oleh sebab itu, penting untuk diungkapkan.
"Ini pengantar, Yang Mulia. Biar ada konteks dari pertanyaan saya," ujar kuasa hukum.
Di tengah perdebatan kuasa hukum-jaksa-hakim, Luhut pun akhirnya menjawab pertanyaan mengenai kasus "papa minta saham" itu secara singkat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.