JAKARTA, KOMPAS.com - Sudi (54) sudah berjualan mi ayam di Jalan Bekasi Timur IV, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, sejak 2016.
Saat pertama kali menapakkan kaki di sana, ia tidak mengetahui bahwa kawasan yang dikenal sebagai Gang Mayong itu rawan tawuran.
"Pas awal pindah ke sini dagangannya, saya enggak tahu kalau lokasi ini dianggap rawan tawuran. Yang saya tahu cuma lokasinya strategis aja," tutur Sudi di lokasi, Kamis (8/6/2023).
Baca juga: Mendambakan Gang Mayong yang Aman dan Damai Tanpa Tawuran...
Sudi hijrah dari Klaten, Jawa Tengah, ke Jakarta pada akhir 1989. Mulanya, ia ikut kerja dengan orang lain selama dua bulan.
Sejak saat itu, ia berdagang mi ayam di Jakarta Timur dengan orang lain. Pada 2016, lokasi dagangnya pindah ke Jalan Bekasi Timur IV.
"Waktu itu disuruh dagang di sini karena lokasinya strategis. Ini kan jalanan umum ya, jadi ramai orang," jelas Sudi.
Lambat laun, Sudi bisa berdagang mi ayam sendiri. Namun, ia tetap enggan pindah dari Gang Mayong.
Baca juga: Polisi Tangkap Tiga Orang yang Rusak Kandang Burung dan Motor Warga Saat Tawuran di Gang Mayong
Adapun sebagian besar orang lebih mengenal Jalan Bekasi Timur IV sebagai Gang Mayong. Mayong sebenarnya adalah nama salah satu gang di RW 07, dekat Jalan Bekasi Timur IV.
Namun, tawuran sering terjadi di jalanan itu antara warga Gang Mayong dari RW 07 dan warga dari RW 08. Karena itu, kawasan tersebut sering dilabeli Gang Mayong.
"Setelah tahu suka ada tawuran, tetap enggak mau pindah sih. Cari lokasi dagang yang bagus susah juga soalnya di Jakarta," Sudi berujar.
Selain itu, Sudi juga sudah berteman dengan para pedagang di sepanjang jalanan itu. Jadi, ia dapat dengan mudah menerima informasi seputar tawuran di kawasan itu.
Sudi berdagang di Jalan Bekasi Timur IV setiap Senin-Jumat pukul 09.00-18.00 WIB.
Ia berangkat dari rumahnya di belakang Stasiun Jatinegara pukul 08.00 WIB usai menyiapkan dagangan sejak pukul 04.00 WIB.
Ia memang tak pernah menjadi korban tawuran karena dagangannya selalu habis paling lambat pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Warga Gang Mayong Jatinegara Tawuran 2 Hari, Polisi: Saya Minta, Berhenti!
Namun, Sudi tetap waspada dan telah memikirkan berbagai cara untuk mengantisipasi jika tawuran pecah saat dia berjualan.
"Antisipasi tawuran sejauh ini cuma bersiap diri aja buat cepat beresin dagangan, kalau enggak sempat, ya amanin pendapatan hari itu aja," kata dia.
"Amit-amitnya kalau saya jadi korban salah sasaran, saya antisipasi pakai barang-barang di sekitar buat bela diri," sambung Sudi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.