JAKARTA, KOMPAS.com - Situs IQAir menyatakan, kualitas udara di Jakarta pada Rabu (14/6/2023) terburuk di dunia. Data itu merupakan data yang diperbarui pada pukul 08.00 WIB.
Melansir data dari situs tersebut, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 157 dengan polutan utamanya yakni PM 2,5 dan nilai konsentrasi 66.8 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 13.4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan dari situs IQAir.
Baca juga: Atasi Polusi Udara Jakarta, Anggota Komisi D: Naikkan Tarif Parkir dan Tindak Parkir Liar
Masih dari situs IQAir, angka kualitas udara di Jakarta itu didapat dari 22 kontributor, termasuk dari PurpleAir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), AirNow, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Hingga pukul 08.47 WIB, Jakarta masih menempati posisi pertama dengan kota yang memiliki indeks kualitas udara terburuk di dunia.
Sementara untuk posisi kedua ada Kota Santiago di Chile yang memiliki indeks kualitas udara 154 dan posisi ketiga ada Kota Delhi di India yang memiliki indeks kualitas udara 141.
Situs IQAir juga memberi beberapa saran agar warga terlindung dari polusi udara.
Baca juga: Soal Candaan Heru Budi Atasi Polusi Udara dengan Ditiup, Anggota Komisi D: Ini Bukan Masalah Remeh
Saran itu antara lain, warga bisa memakai masker apabila sedang di luar, menyalakan penyaring udara (air purifier), tutup jendela untuk menghindari udara yang kotor, dan menghindari aktivitas di luar ruangan.
Adapun saat ini Kota Jakarta memiliki suhu 27 derajat celsius dengan kondisi cuaca berkabut. Nilai kelembapan udara hingga 94 persen dan embusan angin 9,3 km/h. Sementara untuk tekanan berada di angka 1.009 mbar (millibar).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.