Pesan itu dikirim tepat di ulang tahun Turyono ke-55 pada 13 Mei 2019.
"Dia menyampaikan 'selamat ulang tahun ya, Mas'. Menanyakan gimana kabar saya, 'sehat Mas?'. Dia cerita kemungkinan mau resign pekerjaan tetapi masih proses," kata Turyono.
Baca juga: Minta Ecky Pemutilasi Dihukum Berat, Kakak Angela: Perbuatannya Kejam, Sadis Sekali!
Angela juga bercerita ingin pindah rumah dekat makam anaknya. Mendengar cerita adiknya ingin pindah rumah, Turyono lalu menanyakan bagaimana nasib apartemen jika ditinggalkan.
"Adik saya jawab mau dikontrakin saja, saya bilang 'iya jangan dijual, eman (sayang)'," ucap dia.
Saat itu, Angela belum bercerita apa pun soal hubungannya dengan Ecky. Setelah komunikasi itu, Angela hilang tanpa kabar.
Sampai pada akhirnya tanggal 3 Juli 2019, Turyono dihubungi sepupunya karena Angela sudah satu minggu tidak ada kabar setelah tugas keluar kota di Bandung.
Tak sangka adiknya dibunuh
Tiga tahun berselang, Turyono yang terus menantikan kabar adiknya begitu syok mendengar Angela menjadi korban pembunuhan dan jasadnya dimutilasi.
Ia pun masih tak kuat menahan tangis saat menceritakan momen itu di persidangan.
Ucapan Turyono terhenti sejenak saat menceritakan momen pertama kali dia mendengar kabar adiknya menjadi korban pembunuhan.
"Karena itu adik kandung saya, yang saya sayangi, mendapatkan kabar tidak sesuai dengan...," kata Turyono diiringi isak tangis.
"Saya tidak terima adik saya diginiin, Pak. Ya Allah..., kenapa nasibmu seperti ini. Saya enggak terima adik saya diginiin," sambung dia sambil menangis tersedu-sedu.
Baca juga: Angela Dimutilasi Ecky, Kakak Korban: Saya Tidak Maafkan Sampai Kapan Pun
Sambil tertunduk dan menangis, Turyono memohon kepada Majelis Hakim agar memberikan hukuman berat kepada Ecky yang telah membunuh adiknya.
"Perbuatan yang kejam, sadis sekali, saya meminta pelaku (Ecky) dihukum seberat-beratnya," ucap Turyono dihadapan majelis hakim.
Turyono tidak terima adiknya yang selama ini dia cari, direnggut nyawanya oleh Ecky dengan cara yang sadis.