BEKASI, KOMPAS.com - Pemilik lahan di mana gunung sampah berada, Danil Adha, mempersilakan Pemerintah Kota Bekasi menutup tempat pembuangan sampah (TPS) liar di Jalan Bintara Jaya, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat.
Sebagai informasi, TPS liar itu sudah ada sejak 2017. Tak tersedianya tempat pembuangan untuk warga membuat sampah menggunung hingga setinggi kira-kira 10 meter
"Itu bukan TPS, itu tanah saya, sampah enggak ada yang tampung, itu memang bukan (tempat) buangan sampah. Kalau sekarang saya disuruh tutup, bakal saya tutup," kata Danil kepada wartawan, Jumat (23/6/2023).
Baca juga: Melihat Gunung Sampah Liar Setinggi 10 Meter di Jalan Bintara Jaya Bekasi...
Namun, andai harus ditutup, Danil meminta solusi Pemkot Bekasi. Sebab, warga di lingkungan sekitar sana tidak memiliki TPS resmi yang mengelola sampah dengan baik.
"Ditutup, cari solusi. Diarahkan ke mana buangnya, dicarikan solusi," ucap dia.
Keberadaan gunung sampah yang sudah bertahun-tahun itu pun dianggap Dahnil sebagai wujud lambatnya Pemkot Bekasi dalam pengelolaan sampah.
Hingga kini, kata Danil, tidak ada kepastian tindaklanjut dan akhirnya justru menyebabkan sampah menggunung.
"Bukan saya sediakan lahan. Sebenarnya itu sudah bertahun-tahun, tapi menurut saya Pemda yang enggak tanggap. Pemda harusnya terima kasih sama saya, ada tempat pembuangan di situ," ucapnya.
Baca juga: Gunung Sampah di Bintara Bekasi Sudah Ada sejak 2017
Sebagai informasi, TPS liar itu berada kurang lebih 20 meter dari permukiman warga dan hanya dipisahkan oleh aspal jalan.
Di lokasi pembuangan sampah liar tersebut, sejumlah pemulung keluar masuk untuk menurunkan sampah. Sampah-sampah yang sebelumnya mereka kumpulkan, langsung dibuang di sana.
Belasan bedeng milik pemulung juga tampak di lokasi. Bedeng itu mereka gunakan untuk istirahat seusai bekerja.
Sementara di luar area gunung sampah itu, terlihat ada gerobak-gerobak sampah milik para pemulung.
Sesekali pemulung-pemulung itu datang dari luar dan langsung menurunkan sampah yang mereka sudah angkut.
Sampah-sampah yang mereka bawa itu juga sesekali terjatuh dan tercecer di jalan. Kondisi ini membuat lingkungan di sana tampak kumuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.