JAKARTA, KOMPAS.com - Jemaah Rumah Doa Fajar Pengharapan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, akhirnya bisa beribadah kembali usai polemik soal penggerudukan berakhir.
Sebelumnya diberitakan, segerombolan warga beserta pengurus RT/RW setempat menggeruduk rumah doa itu pada Minggu (18/6/2023).
Menurut pengakuan pendeta di sana, Ellyson Lase, mereka dilarang untuk beribadah.
Ellyson juga mengatakan bahwa Ketua RW setempat yang berinisial Serka S ikut mengintimidasi dirinya dan mengatakan bahwa ‘Ini wilayah saya. Saya yang berkuasa. Ikuti aturan saya. Jangan buat aturan sendiri”.
Berita ini pun menjadi perhatian media massa.
Beberapa hari usai kasus ini mencuat ke publik. Ellyson membuat video konfirmasi, di mana ia menyatakan bahwa anggota TNI tersebut datang untuk melerai perdebatan antara jemaah rumah doa dan warga yang menolak aktivitas di sana.
"Adanya TNI yang membubarkan daripada peribadatan, saya sampaikan itu tidak benar," ucap Ellyson dalam video tersebut, Rabu (21/6/2023).
“Kenyataannya adalah, keberadaan TNI itu adalah untuk melerai apa yang terjadi saat itu dan dalam kapasitasnya sebagai ketua RW di tempat itu," sambung dia.
Di dalam video itu tampak Ellyson yang mengenakan kemeja putih didampingi oleh beberapa orang berkopiah, dan juga anggota TNI serta Polri.