Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKT Kemahalan, Tiga Camaba UI Hendak Mengundurkan Diri

Kompas.com - 23/06/2023, 20:10 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengungkapkan, tiga calon mahasiswa (camaba) hendak mengundurkan diri imbas uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal.

Koordinator Bidang Kemahasiswaan BEM UI Junitha Danuvanya berujar, ketiga camaba itu berasal dari jurusan yang berbeda-beda.

"Case yang masuk ke saya, ada tiga (camaba yang hendak mengundurkan diri), beda-beda jurusannya," ucap Junitha di UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Ketua BEM UI: 800 Camaba Jalur Undangan Adukan Biaya UKT Mahal

Menurut dia, ketiga camaba itu belum resmi mengundurkan diri. Mereka baru hendak mengundurkan diri.

Sebab, pihak keluarga ketiga camaba itu menilai UKT mereka terlalu mahal. Bahkan, salah satu dari ketiga camaba itu dikenakan UKT sebesar Rp 17,5 juta.

Kata Junitha, usai pihak keluarga mengajukan penurunan, UKT camaba yang semula Rp 17,5 juta itu menjadi Rp 15 juta.

"Terakhir UKT-nya Rp 15 juta, sebelumnya Rp 17,5 juta. Keluarganya menyanggupi Rp 7,5 juta," ungkapnya.

Baca juga: Saat Maba Ramai-ramai Curhat UKT Mahal, UI Pastikan Ada Berbagai Program untuk Ringankan Mahasiswa...

Junitha menyebutkan, pihak rektorat UI kini masih berupaya agar ketiga camaba itu tidak mengundurkan diri.

Akan tetapi, Junitha mengaku tak mengetahui upaya apa yang akan diambil pihak rektorat UI.

Di satu sisi, BEM UI juga tengah berupaya agar ketiga camaba itu tidak mengundurkan diri.

"Dari segi anak dan orangtha sudah sangat-sangat hopeless, baru Direktur Mahasiswa UI approach mereka karena mereka tahu anak ini mau mundur," urai Junitha.

"Saat ini kami masih komunikasi karena katanya UI menjamin tidak akan ada mahasiswa yang drop out karena biaya pendidikan. Jadi, kami juga masih approach dia agar tidak cabut," lanjutnya.

Baca juga: UI Beri Pilihan Cicil UKT hingga Carikan Beasiswa untuk Mahasiswa yang Terkendala Biaya

Diberitakan sebelumnya, menanggapi ramainya keluhan camaba berkait UKT, pihak UI pun angkat bicara.

Mereka menjamin tidak akan ada camaba yang tidak jadi kuliah di UI karena persoalan ekonomi.

"Perlu kami sampaikan komitmen UI selama ini adalah tidak ada mahasiswa program sarjana dan vokasi reguler yang tidak dapat mengikuti pendidikan karena alasan finansial," ucap Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Universitas Indonesia Amelita Lusia kepada Kompas.com, Selasa (20/6/2023).

Sebab, kata Amel, penetapan golongan UKT di UI dilakukan dengan pertimbangan berbagai variabel sosio-ekonomi dari penanggung biaya studi mahasiswa.

Baca juga: Soal UKT Mahal, Pihak UI: Tidak Ada yang Tak Jadi Kuliah karena Masalah Finansial

"Hal itu yang kami kedepankan dalam mekanisme penetapan tarif kuliah," tutur dia.

Data tentang kondisi sosio-ekonomi mahasiswa pun diperoleh dari mahasiswa itu sendiri.

Maka, ketika dirasakan perlu, UI akan melakukan verifikasi ke lapangan terhadap data yang disampaikan oleh mahasiswa.

Adapun selama ini, kata Amel, UI menerapkan biaya operasional pendidikan (BOP) berkeadilan yang terdiri dari 11 kelas UKT.

"Variabel-variabel yang digunakan, dibangun berdasarkan pengalaman panjang UI dalam menerapkan BOP berkeadilan dan BOP pilihan," ujar Amel.

Lalu, apabila mahasiswa bersangkutan merasakan ketidaksesuaian atas kelas UKT yang ditetapkan, tersedia dan telah diterapkan pula mekanisme untuk peninjauan kembali.

"Mahasiswa yang bersangkutan dapat menyampaikan perubahan atas data yang telah disampaikan, dan atau menyampaikan data baru untuk menjadi bahan pertimbangan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com