Dalam festival tahun ini, ada beberapa kebudayaan khas Manggarai yang ditampilkan, salah satunya tari caci.
Tari caci adalah tari perang yang dibalut dalam bentuk tarian. Tarian ini juga menjadi simbol pertobatan dalam kehidupan manusia.
Tarian dimainkan oleh sepasang penari laki-laki berusia antara 25- 50 tahun bahkan lebih. Para pemain dibagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama adalah tuan rumah atau ata one, dan kelompok kedua adalah pendatang yang berasal dari desa lain.
Kelompok kedua disebut sebagai ata pe'ang atau meka landang artinya tamu pendatang.
2. Misa Inkulturasi
Kegiatan lainnya yang dilakukan dalam festival ini adalah Misa Inkulturasi.
"Misa Inkulturasi itu perayaan umat Katolik, tapi dengan nuansa Mangagrai," terang Libertus.
Mulai dari lagu-lagu yang dilantunkan, hingga persembahan yang disiapkan, semuanya bernuansa Manggarai.
Jadi, kata Libertus, Misa Inkulturasi dalam Festival Budaya Manggarai tidak hanya bersifat religi, tetapi juga kebudayaan.
3. Kerangku alu
Kerangkuk alu, juga disebut rangku alu, adalah permainan tradisional khas Manggarai.
Disadur dari Kompas.com, Rabu (32/8/2022), rangku alu biasa dimainkan oleh lima orang. Masing-masing memiliki peran tersendiri.
Empat orang memegangi sekaligus menggerakkan tongkat bambu, dan satu orang harus melompati celah-celah tongkat bambu agar tidak terjepit.
Pada zaman dahulu, rangku alu sering dimainkan remaja setempat seusai panen raya.