"Belakang tubuhnya pada luka karena kena reruntuhan itu. Dia langsung (mengatakan), 'Mama sudah enggak usah ke mana-mana di sekolahan aja. Afri enggak apa-apa di sini'," ucap Maemanah menirukan perkataan Afriyanto.
Setelah itu, tak ada lagi komunikasi antara Maemanah dengan Afriyanto. Terakhir, Maemanah hanya mengetahui bahwa anaknya meminta tetangga untuk menjaga dirinya.
"Memang dia bilang, 'Mama gue mana, mama gue tolongin, tolongin mama gue ya', dia sempat ingat ke saya," sebut Maemanah.
Kini, percakapan terakhir itu menjadi ingatan terakhir Maemanah bersama sang anak. Jenazah Afriyanto pun telah disemayamkan di TPU Tegalluar.
Baca juga: Curhat Korban Kebakaran Tambora, Surat Rumah dan Harta Benda Hangus Tak Bersisa
Sebelumnya, Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan kebakaran menyebabkan satu orang tewas, yakni Afriyanto.
Afriyanto disebut menghembuskan napas terakhirnya saat dibawa ke puskesmas.
"Korban saat itu mengalami sesak napas (saat kebakaran terjadi). Dia lantas dilarikan ke Puskesmas Tambora untuk mendapat pertolongan, tetapi nyawanya sudah tak tertolong dalam perjalanan," kata Putra saat dikonfirmasi, Minggu (9/7/2023).
Selain korban tewas, ada dua korban yang mengalami luka-luka. Salah satunya Adit (24), petugas PPSU Kelurahan Pasar Baru yang mengalami luka bakar di bagian telapak kaki.
Korban berikutnya yakni Ketua RT 002 bernama Abi Sudrajat. Abi menderita luka sobek akibat pecahan kaca.
Baca juga: Api Luluh Lantakkan Rumahnya, Korban Kebakaran Tambora: Panik, Ada Orangtua di Dalam
Adapun kebakaran terjadi di Jalan Duri Utara, Gang Lontar, RW 05 dan RW 07 sekitar pukul 18.00 WIB. Kebakaran ini diduga akibat korsleting.
Putra menyebutkan, dari data sementara, kebakaran setidaknya menghanguskan 94 rumah, 152 KK terdampak dengan total 537 jiwa.
"Hampir empat jam proses pemadaman oleh 26 unit mobil pemadam kebakaran dan 150 personel damkar," jelas Putra.
Sejauh ini, warga yang terdampak mengungsi di posko Kompleks SDN Duri Utara 1-6.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.