Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesedihan Ngadenin, Akses Rumahnya Ditutup Tembok Hotel dan Dibuat Sakit Hati Pemilik Hotel

Kompas.com - 11/07/2023, 10:33 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Perasaan sedih sekaligus kecewa begitu dirasakan oleh Ngadenin (63), lansia yang akses rumahnya ditutup tembok hotel di Bekasi.

Usai akses rumahnya ditutup tembok setinggi 15 meter, sikap yang tak menyenangkan didapat Ngadenin dari pemilik hotel.

Hal tersebut membuat Ngadenin merasa sakit hati, tetapi tak bisa berbuat apa-apa lantaran ia kalah "power" dengan pemilik hotel.

Disuruh beli helikopter

Baca juga: Tanyakan Akses Rumahnya yang Ditutup ke Pemilik Hotel, Ngadenin: Disuruh Beli Helikopter, Sakit Saya Digituin

Setiap kali Ngadenin bertanya mengenai nasib rumahnya yang terkurung tembok hotel, pihak manajemen hotel selalu menjawabnya dengan kata-kata yang menyakitkan hati.

"Kalau nanya mengenai itu (nasib rumahnya yang terkurung, pemilik hotel) malah jawab lebih keras," ujar Ngadenin saat dijumpai Kompas.com, Senin (10/7/2023).

Suatu ketika Ngadenin bertanya kepada manajemen hotel soal bagaimana cara dirinya pulang ke rumah apabila aksesnya ditutup tembok hotel.

Namun, jawaban yang diberikan pihak hotel justru melukai hati Ngadenin.

"Saya pernah nanya, bagaimana, 'Pak Haji, kalau saya pulang ke rumah?' Dijawabnya, 'Ya harus beli helikopter dulu'. Sakit (hati) saya digituin sebenarnya," jelasnya.

Ngadenin yang berprofesi sebagai pedagang sate sudah kehilangan hasrat untuk melawan pihak hotel.

Baca juga: Ngadenin Sakit Hati Dengar Jawaban Pihak Hotel yang Kurung Rumahnya

Dia memilih pasrah dan menjalani hidup dengan segala kesulitannya. Termasuk, harus menyusuri got penuh lumpur, beling, serta kawat tajam untuk bisa menuju ke rumahnya sendiri.

Sempat numpang tidur di rumah saudara

Karena akses menuju rumahnya tertutup tembok hotel, Ngadenin sempat menumpang tidur di rumah saudara.

Ngadenin memiliki lima orang anak yang belum menikah. Namun, karena akses rumah telah ditutup, kelima anak Ngadenin hidup terpisah.

"Anak-anak tidak mau tinggal di sini atau di warung, sekarang ngekos, tadinya itu menumpang karena merasa di sini sudah tidak nyaman, jadi menumpang ke saudara," kata Ngadenin.

Baca juga: Akses Rumah Ditutup, Keluarga Ngadenin Sempat Numpang Tidur di Rumah Saudara

Tidur di warung

Sudah tiga tahun akses jalan rumah Ngadenin ditutup. Lama kelamaan, Ngadenin dan istrinya, Nur (55), lelah setiap kali pulang ke rumah melewati saluran air.

Akhirnya, Ngadenin memilih tidur di warung sate yang terletak tidak jauh dari rumahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com