Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegembiraan Hari Pertama Sekolah di Jakarta, Ada yang Semangat Bangun Pagi sampai Nyanyi Bersama

Kompas.com - 12/07/2023, 13:44 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki tahun ajaran 2023/2024, sejumlah peserta didik baru di wilayah DKI Jakarta mulai menjalani hari pertama sekolah (HPS) pada Rabu (12/7/2023) ini.

Para peserta didik baru menjalani HPS dengan mengikuti kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) sambil ditemani oleh orangtuanya.

Dalam kegiatan ini, ada banyak hal menarik yang dilakukan para peserta didik baru maupun orangtua murid di sejumlah Sekolah Dasar Negeri di Jakarta.

Berikut ini adalah sejumlah hal menarik yang terjadi pada hari pertama sekolah di sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Jakarta.

Bangun pagi

Baca juga: Siswa SD Semangat Bangun Pagi, Orangtua: Dari Kemarin Sudah Tanya Mama, Kapan Sekolah?

Sejumlah peserta didik baru di SDN Pejaten Timur 20 Pagi begitu antusias menyambut hari pertama masuk sekolah.

Esti, salah satu orangtua murid, mengaku bahwa anaknya sudah begitu antusias menjalani HPS.

"Dia itu bangun langsung mandi, malah udah dari kemaren-kemaren nanya, 'mama kapan sekolah, mama kapan masuk sekolah,' gitu hahaha," kata Ita sambil tertawa.

"Pada semangat sih, apalagi kan hari pertama, sekolahnya baru, teman-temannya baru," ucap orangtua murid lainnya, Esti menimpali.

Murid-murid ini bahkan sudah menantikan momen hari pertama masuk sekolah sejak jauh-jauh hari.

"Dia bangun langsung mandi. Anaknya semangat, dari pertama dia tahu mau sekolah udah nanya terus dianya, 'kapan masuk'. Tasnya kan baru, sepatunya juga milih sendiri," ucap Sri (39), orangtua dari siswi bernama Jihan Alfarina dalam kesempatan serupa.

Sejumlah peserta didik baru mengikuti pengenalan sekolah didampingi orangtua di SDN Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (11/7/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)Xena Olivia Sejumlah peserta didik baru mengikuti pengenalan sekolah didampingi orangtua di SDN Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (11/7/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)
Semangat jawab guru dan nyanyi bersama

Baca juga: Antusiasme Siswa SDN Krukut Berkenalan dengan Sekolah Baru, Semangat Jawab Guru dan Nyanyi Bersama

Sejumlah peserta didik duduk manis mendengarkan perkenalan guru di SDN Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat.

Berlangsung sejak 06.30 WIB, acara pengenalan sekolah pada hari pertama ini berlangsung ramai dan meriah. Sebab, para peserta didik antusias menjawab pertanyaan guru.

"Ada apa saja sih di sekolah?" tanya salah satu guru.

Anak-anak langsung bersahutan, berebut untuk menjawab.

"Ada guru baru!" seru salah satu anak.

"Teman baru!" timpal yang lain.

"Ada bel!" celetuk anak lain.

Setelah itu, acara berlanjut dengan menyanyikan "Twinkle Twinkle Little Star" versi bahasa Indonesia.

Antar anak ke depan kelas dan ikut upacara

Baca juga: Kesibukan Orangtua di Hari Pertama Masuk Sekolah, Antar Anak ke Depan Kelas dan Sampai Ikut Upacara

Di SDN Pasar Minggu 03 Pagi, sejumlah orangtua murid ikut bersalaman dengan guru dan turut mengantarkan sang anak sampai ke depan kelas.

Barang bawaan yang dibawa orangtua murid pun terlibat banyak, mulai dari botol minum berukuran satu liter, meja belajar kayu, sampai berkas-berkas untuk mencegah administrasi yang kurang.

Tepat pukul 06.30 WIB, guru melalui pengeras suara mengumpulkan setiap murid agar berkumpul di dalam dan melaksanakan upacara.

Setiap orangtua murid yang anaknya baru masuk sekolah ini sampai mengikuti upacara.

Merengek minta pulang

Baca juga: Seorang Siswa SD di Jagakarsa Merengek Minta Pulang pada Hari Pertama Masuk Sekolah

Sementara itu, seorang siswa kelas 1 di SDN Jagakarsa 06 kedapatan menangis dan minta pulang pada hari pertama masuk sekolah.

Pantauan Kompas.com di lokasi, siswa laki-laki itu mulai merengek ketika upacara pembukaan MPLS berakhir sekitar pukul 07.40 WIB.

Siswa dengan perawakan putih bersih itu tiba-tiba keluar dari barisan dan menghampiri wali murid yang menunggu di belakangnya.

Siswa itu kemudian menarik seorang perempuan yang disinyalir merupakan wali muridnya untuk menjauh dari kerumunan.

Perempuan itu lantas mengajak sang anak untuk berkeliling lingkungan sekolah supaya lebih tenang.

Setelah tingkat emosionalnya stabil, sang anak diajak untuk masuk ke dalam ruang kelas yang terletak di lantai dua.

Baca juga: Kekhawatiran Ningsih Melepas Anaknya Pertama Kali Masuk Sekolah, Takut Sulit Beradaptasi

Ia masuk ke dalam kelas 1A dan ditemani sampai ke dalam ruang kelas karena salah satu tangannya enggan melepaskan genggaman wali murid yang mengantarkannya.

Selama masa penyesuaian di dalam kelas, siswa itu juga tak mau ditinggal. Ia merengek dan minta ditemani di dalam kelas.

Lantaran menjadi pusat perhatian teman-teman barunya, siswa yang menggendong tas bertuliskan "Marvel" itu lantas menangis dan meminta pulang.

Seorang guru yang berada di dalam kelas pun meminta perempuan yang mengantarkan siswa tersebut untuk membawanya keluar lebih dulu agar bisa menenangkan diri.

Ia kemudian diajak berkeliling di lapangan sekolah sambil dibujuk agar mau kembali ke dalam kelas.

Namun, upaya itu tidak berhasil. Siswa itu menangis dan meminta ibunya agar datang ke sekolah.

Baca juga: Antisipasi “Bullying” di Sekolah, Orangtua Bekali Anak dengan Edukasi

"Enggak mau, mau ke sana, mau sama mama," kata siswa itu dengan suara cukup keras yang bisa terdengar dari kejauhan.

Sejumlah emak-emak yang melihat peristiwa itu sebenarnya berusaha membantu menenangkan sang anak.

Sayangnya siswa itu masih terus merengek dan mencari ibunya.

(Penulis: Wasti Samaria Simangungsong, Xena Olivia, Baharudin Al Farisi, Dzaky Nurcahyo | Editor: Jessi Carina).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com