JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Maju Bersama (TMB) Tulip di Jalan Sepakat, Kelapa Dua Wetan, Ciracas jarang dijadikan tempat bermain oleh anak-anak di lingkungan sekitar.
Ketua RT 004/RW 10 Saipul Fadli mengatakan, orangtua melarang anak mereka untuk bermain di taman itu.
"Orangtua pada ngelarang anak-anaknya main ke Taman Tulip ya karena takut ikut-ikutan perilaku enggak benar," kata dia di lokasi, Jumat (14/7/2023).
Sebab, TMB Tulip sering dijadikan tempat untuk mesum, mabuk-mabukan, dan memakai narkoba oleh para remaja asing.
Baca juga: Lebih Galak, Remaja yang Nongkrong di Taman Tulip Ciracas Marahi dan Ancam Warga Setempat
Saipul mengatakan, biasanya para remaja itu sudah berkumpul sekitar pukul 20.00 WIB sampai 05.00 WIB.
Mereka datang beramai-ramai menggunakan motor dan langsung menerobos masuk ke dalam taman untuk parkir.
Terkadang, para remaja itu juga nekat untuk nongkrong di taman sejak siang atau sore hari. Hal itu membuat warga merasa takut untuk beraktivitas di sana.
"Harusnya Taman Tulip bisa buat warga untuk beraktivitas, tapi malah jadi pada takut. Jadi waspada terus," ungkap Saipul.
Taman memang sudah ada sejak 2001. Sejak saat itu, sudah ada remaja dari luar wilayah yang menyalahgunakan taman.
Baca juga: Ketua RT Ungkap Kenakalan Remaja di Taman Tulip Ciracas, Bawa Kasur untuk Mesum dan Pecahkan Lampu
Meski sudah dipugar menjadi TMB Tulip oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta beberapa tahun lalu, aktivitas remaja masih sama seperti dahulu kala.
Di taman, terdapat sebuah aula semi-outdoor yang memiliki beberapa lampu penerangan.
Di beberapa titik di sepanjang jalanan di dalam taman juga ada lampu penerangan. Namun, lampu tidak pernah menyala sampai saat ini.
Para remaja tidak suka taman terlalu terang karena dapat menghambat "aktivitas" mereka, sehingga lampu dirusak dan dipecahkan.
"Alasan taman disalahgunakan oleh remaja dari luar wilayah sini ya memang murni karena minim pencahayaan. Coba kalau datang malam, gelap gulita itu," ujar Saipul.
Mereka sudah sering ditegur karena kegiatan yang dilakukan meresahkan warga.
Baca juga: Taman Tulip di Ciracas Diduga Jadi Tempat Mesum dan Mabuk-mabukan karena Minim Pencahayaan
Namun, Saipul mengatakan, mereka lebih galak daripada warga setempat setiap ditegur karena meresahkan.
"Mereka memang enggak mengganggu warga secara langsung, cuma selalu berisik. Warga juga sudah malas negur karena sudah sering ditegur, dan mereka sering ngelawan," ucap dia.
Teguran biasanya karena suara motor yang digunakan berisik.
Ketika para remaja itu mabuk-mabukan di belakang area tempat duduk melingkar, mereka juga berisik dan berinteraksi menggunakan suara lantang.
"Ada warga yang sebagian diancam mau dibunuh dan dipukul. Mereka mainnya keroyokan, warga sudah enggak mau gubris," ungkap Saipul.
"Melakukan kekerasan fisik sih enggak, hanya verbal saja teriak-teriak mengancam. Enggak ada yang berupaya mendekat ke warga juga," imbuh dia.
Baca juga: Warga Resah, Taman Tulip di Ciracas Sering Jadi Tempat Nongkrong Remaja Nakal
Saipul dan warga setempat berharap agar TMB Tulip diperbaiki dengan menghadirkan pagar dan penerangan yang memadai, sekaligus menghadirkan petugas penjaga.
Sebelumnya diberitakan, seorang laki-laki berinisial MR (23) tewas akibat tawuran yang terjadi di Jalan Sepakat pada Selasa sekitar pukul 04.00 WIB.
TMB Tulip dijadikan sebagai titik temu para remaja itu untuk tawuran.
Bercak darah korban yang tewas akibat senjata tajam masih tertinggal di jalanan itu sampai saat ini.
Polsek Ciracas telah mengamankan para pelaku tawuran. Para pelaku dan kasus telah dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.