Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Curhat Anaknya Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi, Disdik DKI: Dia Pilih SD Favorit

Kompas.com - 16/07/2023, 20:15 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta telah berkomunikasi dengan orangtua yang anaknya tidak diterima di SDN Kedaung Kaliangke 14, Jakarta Barat.

Orangtua bernama Ratunnisa (45), warga Kedaung Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat, mencurahkan isi hatinya setelah anaknya tidak lolos penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi. Padahal, rumahnya dekat dengan SDN Kedaung Kaliangke 14.

"Tim kami sudah komunikasi melalui Kasudinnya (Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat), sudah melihat ke lokasi," kata Pelaksana Tugas Kepala Disdik DKI Purwosusilo saat dihubungi, Minggu (16/7/2023).

Baca juga: Orangtua Curhat Anaknya Ditolak PPDB Jalur Zonasi, Pihak Sekolah: Kami Tidak Tolak, Itu Sistem dari Dinas

Menurut dia, kediaman Ratunnisa masih satu kelurahan dengan SDN lain, yakni SDN Kedaung Kaliangke 13.

Purwosusilo menyebutkan, anak Ratunnisa seharusnya bisa masuk SDN Kedaung Kaliangke 13.

Namun, anak Ratunnisa disebut ingin bersekolah di SDN Kedaung Kaliangke 14 yang dianggap sekolah favorit.

"Sebetulnya, anak itu bisa diterima di SDN Kaliangke 13, cuma anaknya itu kan penginnya ke situ (SDN Kedaung Kaliangke 14)," tutur Purwosusilo.

"Berarti kesimpulannya kan ternyata anak SD masih memilih SD favorit," lanjut dia.

Baca juga: Warga Cengkareng Ini Unjuk Rasa di Depan Sekolah Usai Anaknya Tersingkir dari PPDB SD Jalur Zonasi


Staf Tata Usaha SDN Kedaung Kaliangke 14 Agus Trisanto sebelumnya berujar, anak Ratunnisa tak lolos karena ketentuan batas usia.

Agus mengungkapkan, batas usia minimal untuk mendaftar SD 6 tahun. Kendati demikian, tahap seleksi dilakukan berdasarkan usia yang paling tua.

Usia anak Ratunnisa ketika mendaftar sekolah tersebut, 7 tahun 5 bulan.

"Calon siswa yang bersangkutan mendaftar PPDB DKI Jakarta di jalur zonasi, lalu tergeser di seleksi berdasarkan usia," ungkap Agus.

"Setiap tahap pendaftaran semua bisa dilihat di ppdb.jakarta.go.id, jadi semua transparan. Hasil seleksi di hari terakhir di tahap zonasi, usia terendahnya 7 tahun 6 bulan di SDN Kedaung Kaliangke 14," terang Agus.

Baca juga: Maraknya Persaingan Tak Sehat di Tengah Ketatnya PPDB Sekolah Negeri Jalur Zonasi

Sementara itu, Kepala SDN Kedaung Kaliangke 14 Retno Salyanah mengatakan, sebagai solusi atas persoalan itu, anak Ratunnisa dipersilakan untuk bersekolah selama satu semester dahulu di SDN 13.

Setelah itu, anak tersebut bisa pindah ke SDN Kedaung Kaliangke 14.

Halaman:


Terkini Lainnya

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com