Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Hanim soal Awal Mula Terlibat Jual Beli Ginjal di Kamboja hingga Jadi Koordinator

Kompas.com - 22/07/2023, 20:25 WIB
M Chaerul Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hanim, salah seorang tersangka kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang baru-baru ini terungkap menceritakan awal mula keterlibatannya dalam jual beli ginjal berskala internasional.

Mulanya, Hanim merupakan seorang pendonor ginjal lantaran terhimpit masalah ekonomi. Dia menjual ginjalnya setelah mendapat informasi jual beli itu di sebuah grup Facebook.

Saat mendapatkan informasi tersebut, dia langsung menghubungi pengunggahnya dan menjalin kesepakatan.

Baca juga: Tersangka Jual Beli Ginjal Sebut RS Milik Pemerintah Kamboja Terlibat

Berdasarkan kesepatakan itu, Hanim bakal menerima dana sebesar Rp 120 juta setelah mendonasikan ginjalnya.

Kemudian, Hanim bersama dengan tiga orang lainnya, termasuk broker, terbang ke salah satu rumah sakit yang ada Kamboja pada Juli 2019.

Di sana, mereka menjalani medical check up sebelum proses transplantasi ginjal.

"Setelah dilakukan medical check up di sana, saya sama teman saya yang cewek lolos, yang satunya gagal. Besoknya itu dilakukan operasi," ucap Hanim kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).

Setelah itu, Hanim menjalani masa penyembuhan sekitar 10 hari, sebelum akhirnya kembali ke Indonesia.

"Saya istirahat di Indonesia sekitaran satu dua bulan," ujar Hanim.

Baca juga: Tersangka Jual Beli Ginjal Internasional Mengaku Beri Rp 3,5 Juta ke Petugas Imigrasi

Jadi koordinator sindikat jual beli ginjal internasional

Berselang beberapa bulan kemudian, Hanim kembali dihubungi oleh broker itu untuk meminta dia sebagai koordinator sindikat di Kamboja.

"Saya dipanggil lagi oleh broker itu untuk menjadi koordinator di Kamboja, untuk mengurus anak-anak di Kamboja," ucap Hanim.

Mendapat tawaran itu, Hanim setuju sehingga ia kembali terbang ke Kamboja sambil membawa beberapa calon donor ginjal pada September 2019.

"Setelah kami pulang lagi ke Indonesia, kemudian tiga mingguan saya memberangkatkan lagi sekitar enam orang. Begitu terus prosesnya dikirim ke Kamboja," ujar dia.


Di sana, Hamin mengatur akomodasi, konsumsi, dan operasional calon penderma ginjal.

Tak hanya itu, Hamin mengatur para perekrutnya yang berada di Indonesia terkait bagaimana proses penjaringan hingga keberangkatan para calon penderma ginjal.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com