Ia ingin meminta pertanggungjawaban atas peristiwa penyerempetan yang dilakukan sopir Rubicon.
Namun, pelaku enggan untuk menghentikan laju kendaraannya meski sudah dipaksa.
"Saya coba minta dia minggir, tapi dia tidak mau dan malah marah. Dia bahkan bilang ke saya bahwa saya yang salah karena belok ke kiri," ucap DT.
"Lalu, saya bilang kalau saya rekam pakai kamera, tetapi dia tetap cuek dan tak berhenti," lanjut dia.
Tidak kooperatifnya sopir Rubicon memaksa DT melakukan aksi nekat.
Baca juga: Polisi Cek Pelat Nomor Rubicon Arogan di Tol Mampang, yang Muncul Mobilnya Tidak Sesuai
Ia mencoba memalang mobil Rubicon selepas lampu merah perempatan Ampera.
"Di lampu merah saya coba hentikan, tetapi dia tetap melaju, lalu akhirnya mau berhenti juga. Kami akhirnya sama-sama turun, namun dia langsung menyalahkan saya lagi karena belok ke kiri," beber DT.
"Saya lalu bilang, 'Saya di lajur satu dan sudah menyalakan sein kiri. Sedangkan Anda dari bahu jalan'. Namun dia tetap tak mau mengaku," sambung dia.
Singkat cerita, setelah perdebatan selama beberapa saat, sopir Rubicon tiba-tiba kabur ketika DT mengajaknya ke kantor polisi.
DT mengaku sopir Rubicon kabur saat dirinya mengambil HP untuk merekam mobil serta pelat nomor Rubicon.
"Saat saya kembali ke mobil, dia sudah melaju kencang. Pas saya melewati fly over jelang Fatmawati dalam keadaan macet, saya sudah tidak melihat mobilnya," imbuh dia.
Baca juga: Sopir Rubicon yang Serempet Ayla di Tol Mampang Diduga Perwira Polisi
DT mengungkapkan bahwa penyerempet mobilnya adalah seorang anggota polisi yang memiliki pangkat perwira menengah.
"Setelah saya ingat-ingat, ciri-ciri pelaku mirip dengan perkataan netizen di Instagram. Mirip dengan seorang perwira menengah polisi," ujar DT.
Namun, DT enggan menyebutkan pangkat, nama, dan di mana pelaku bertugas.
Ia hanya menyebut pelaku pernah bermasalah dengan institusi Polri.