Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pembacok Hansip di Kalisari Jaktim: Mengaku biar Dianggap Keren dan 5 Kali Terlibat Kasus Kriminal

Kompas.com - 27/07/2023, 09:13 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian berhasil menangkap MIK (21), pelaku pembacokan hansip bernama Nasip (56) di Jalan Kalisari III, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leo Simarmata mengatakan, MIK ditangkap saat hendak melarikan diri ke Sumatera Barat.

"Pelaku diamankan pada Sabtu, 22 Juli 2023, pukul 16.00 WIB di Jalan Lintas Sumatera di Sumatera Barat," ungkap Leo di Mapolsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (26/7/2023).

Leo melanjutkan, penangkapan MIK membutuhkan waktu karena yang bersangkutan kerap melarikan diri ke berbagai tempat di luar Pulau Jawa usai membacok Nasip.

Baca juga: Pembacok Hansip di Kalisari Jaktim Ditangkap Saat Kabur ke Sumbar

Namun, MIK lebih sering berpindah-pindah tempat di Pulau Sumatera untuk mengecoh anggota Unit Reskrim Polsek Pasar Rebo yang mengejarnya.

"Pelaku ini berpindah-pindah tempat. Ke Jambi, menuju Pekanbaru, lalu ditemukan di Sumatera Barat. Cukup melelahkan, tapi alhamdulillah (kami) sudah berupaya (melakukan penangkapan)," ucap Leo.

Kronologi penangkapan

Dalam video yang diterima Kompas.com, Rabu, penangkapan MIK berlangsung ketika sebuah bus berwarna hijau tiba-tiba dihentikan oleh polisi berpakaian preman di tepi jalan.

Penangkapan terjadi pada sore hari. Sejumlah polisi langsung masuk ke dalam bus sambil berkata, "Selamat sore, ibu bapak. Maaf mengganggu perjalanannya ya. Maaf pak sopir ganggu ya. Kami ada sedikit yang mau dilihat, ya."

Mereka menyusuri koridor bus dan berhenti pada baris keempat bangku pada sisi kanan bus.

Baca juga: Dibacok Geng Motor Usai Ronda, Hansip di Kalisari: Jadi Takut, tapi Diberanikan Saja

Di sana, terdapat MIK yang duduk seorang diri di bangku untuk dua orang. Mengenakan baju hitam, MIK tertidur pulas sambil bersandar ke jendela.

Salah satu anggota polisi mengatakan, "Iya ini, ini dia. Ini dia."

Sementara itu, satu orang lainnya memegang bahu kiri MIK. Ia langsung terbangun.

Mereka langsung menanyakan lokasi barang-barang yang MIK miliki, kemudian membawanya turun.

MIK sempat diinterogasi terkait keberadaan rekannya, Puji. Sebab, Puji adalah orang yang memberinya celurit untuk membacok Nasip.

Lantaran melakukan perlawanan, polisi langsung menembak kaki kanan MIK.

Residivis

Baca juga: Pembacok Hansip di Kalisari Jaktim adalah Residivis, Sudah 5 Kali Terlibat Kasus Kriminal

Leo mengatakan, MIK merupakan seorang residivis. Pembacokan terhadap Nasip merupakan kasus kelima yang dilakukannya.

Berdasarkan catatan yang diperoleh pihak kepolisian, kasus pertama yang dilakukan MIK terjadi pada 14 Agustus 2019.

Saat itu MIK diproses hukum dalam kasus pencurian kendaraan bermotor atau curanmor. Ia divonis satu tahun empat bulan dan mendekam di Lapas Cipinang.

Kasus kedua juga sama, yakni curanmor. Namun, MIK berhasil kabur dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Laporan ketiga terkait narkoba pada 2022, lalu keempat terkait senjata tajam (sajam) pada 2023. Dan ini (pembacokan hansip) yang kelima," ujar Leo.

Biar dibilang keren

Baca juga: Bacok Hansip di Kalisari Jaktim, Pelaku: Biar Keren Aja...

Adapun alasan MIK membacok Nasip adalah untuk membuat dirinya terlihat keren.

Ia ingin merasa disegani oleh kelompoknya sehingga bisa menjadi ketua geng motor.

"(Membacok supaya dibilang) keren aja, iya (agar jadi ketua geng)," ungkap dia di Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu.

Saat membacok Nasip, MIK juga mengaku sedang berada di bawah pengaruh minuman beralkohol.

Sementara itu, Leo menambahkan, MIK membacok Nasip karena ingin disebut pemberani.

"Biar keren. Mungkin (ingin) dijadikan ketua di kelompoknya. Panglima. Pelaku tergabung di gangster, nama kelompoknya Chicago Pule," ujar dia.

Chicago Pule atau Cikago Pule merupakan singkatan dari Cijantung, Kalisari, dan Gongseng. Sementara Pule adalah nama jalan di Ciracas.

Diberitakan sebelumnya, Nasip dibacok oleh sejumlah anggota geng motor saat dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Gang Haji Kuming sekitar pukul 03.30 WIB, Minggu (16/7/2023).

Baca juga: Nasib Apes Hansip di Kalisari Jaktim, Dibacok Geng Motor Usai Meronda...

Saat itu, ia hanya merasa seperti dipukul balok kayu pada bahu kirinya.

Ketika menengok ke belakang untuk melihat pelakunya, Nasip hanya mendapati lima remaja kocar-kacir dan mengebut kabur pakai dua motor.

Nasip pun berjalan seperti biasa menuju rumahnya dan membakar sampah sambil duduk-duduk di teras. Ia bersandar pada tembok pembatas rumahnya dan rumah tetangga.

"Terus saya masuk, rebahan, di situ baru tahu kalau saya dibacok. Baju saya di bagian belakang berasa basah kayak lagi keringetan," ungkap Nasip di lokasi kejadian, Senin (17/7/2023).

Lantaran pakaiannya terasa basah, ia langsung menuju kamar mandi dan membuka bajunya.

Ternyata, pakaiannya memang basah, tetapi dari darah yang mengucur dari luka bacokan.

"Saya juga sentuh pundak, lho benar ada luka. Saya kaget karena berasanya kayak dipukul kayu. Darah juga berceceran ternyata di lantai rumah, dan nempel di dinding tempat saya duduk tadi," kata Nasip.

(Penulis: Nabilla Ramadhian | Editor: Irfan Maullana, Ihsanuddin).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com