Septian tidak mengingat pasti kapan ia bertanya kepada seorang tukang tambal ban, namun ia mengingat betul jawaban yang diberikan orang itu.
"Katanya begal malam-malam nyebar ranjau paku biar orang-orang kempis bannya, tapi enggak mungkin," tegas Septian.
"Dua hari lalu (29/7/2023), jam 08.00 WIB pagi, saya ke sini buat nyisir ranjau paku sampai bersih. Jam 10.00 WIB iseng lewat sini lagi, ada lagi," imbuh dia.
Baca juga: Waspada Ranjau Paku Jenis Potongan Payung, Bisa Tembus Ban Mobil
Untuk saat ini, Septian menaruh curiga pada profesi tukang tambal ban.
Namun, ia tidak bisa berspekulasi karena tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa para pengusaha tambal ban di kawasan itu menyebarkan ranjau paku.
Yang pasti, kata Septian, ia menyayangkan aksi para pelaku yang merugikan banyak orang.
"Masa caranya cari duit begitu? Saya kesalnya, pagi-pagi kena (ranjau paku), pas angkut penumpang penglaris," tutur Septian.
"Saya curiganya, mungkin namanya tambal ban, penghasilan terkadang kurang. Tapi kalau sepi, jualan bensin atau apa, yang halal. Pasti banyak pembeli yang enggak mau antre di SPBU. Jangan sebar ranjau paku," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.