DEPOK, KOMPAS.com - Komunitas Nol Sampah menilai, penanganan masalah sampah di Kota Depok, Jawa Barat, tidak perlu teknologi yang mahal.
Hal ini dinyatakan terkait rencana pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Kota Depok, Jawa Barat.
Menurut dia, pembangunan TPST lebih banyak dampak negatifnya.
"(Sebanyak) 60 persen sampah Depok organik dan untuk mengatasinya tidak butuh teknologi yang mahal," ujar pendiri Komunitas Nol Sampah Hermawan Some melalui sambungan telepon, Selasa (1/9/2023).
Baca juga: TPST Dinilai Bukan Solusi Tepat Atasi Masalah Sampah di Depok, Malah Timbulkan Pencemaran
"Hanya butuh pemilahan dan komitmen untuk melakukan itu," lanjut dia.
Dia menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok hanya perlu mengaktifkan kembali program-program terdahulu terkait penanganan sampah.
Salah satunya program bernama Partai Ember.
Partai Ember merupakan progran pemilahan sampah organik di setiap rumah di Depok.
Pada penerapannya, warga mengumpulkan sampah yang sudah dipilih di ember yang diletakkan di kediaman masing-masing.
Baca juga: Tolak Pembangunan TPST di Depok, Komunitas Ini Sebut Produksi RDF Hasilkan Zat Beracun
Sampah itu kemudian diangkut ke sampah berukuran lebih besar yang terletak di antara 20-30 rumah di dalam satu RT.
Lalu, sampah ini diangkut Pemkot Depok.
"Depok sudah punya pengalaman Partai Ember, seharusnya itu bisa jadi solusi pilihan Depok," tegas Hermawan.
"Permasalahannya sebenarnya adalah dipemilahan sampah dari sumber sehingga tidak semua bisa diolah dengan baik dan benar. Itu masalah seriusnya," lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, rencana pembangunan TPST di Kota Depok disebut lebih banyak dampak negatifnya.
Baca juga: Polusi yang Dihasilkan TPST Depok Diyakini Bakal Berimbas ke Masyarakat Sekitar
Menurut dia, karena menghasilkan RDF, TPST di Depok justru mencemari lingkungan di sekitar pabrik tersebut.
Kata Hermawan, timbulnya pencemaran ini bisa membuat masyarakat yang bermukim di sekitar TPST melayangkan protes.
Karena itu, ia menegaskan, rencana pembangunan TPST di Kota Depok bukan langkah tepat untuk mengatasi persoalan sampah di kota belimbing.
"Karena (menghasilkan) RDF, nanti ada pencemaran di lokasi pabrik (TPST), jadi masalah. Kan bisa jadi ada masyarakat sekitar protes," kata Hermawan.
"Jadi, (pembangunan TPST) bukan solusi yang sangat tepat untuk menyelesaikan masalah sampah secara total di Depok," lanjut dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.