Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman dan Tekanan buat Finalis Miss Universe Indonesia Tak Melawan Saat Diminta Lucuti Pakaian

Kompas.com - 08/08/2023, 13:26 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontes kecantikan Miss Universe Indonesia 2023 diwarnai skandal pelecehan seksual yang dialami sejumlah pesertanya.

Salah satu finalis berinisial PJ mengaku dibentak dan dimarahi oleh oknum penyelenggara acara atau event organizer (EO) ketika dirinya menolak berpose bugil.

"Semua bermula ketika kami mengikuti agenda fitting pakaian. Saat itu, saya diminta untuk mencoba sebuah gaun," ujar PJ kepada wartawan, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).

Setelah memilih gaun yang sesuai, PJ lantas membawa gaun itu dan masuk ke ballroom untuk mengikuti sesi pemotretan.

Namun, sebelum sesi itu dimulai, oknum EO Miss Universe Indonesia 2023 menyebutkan salah satu agenda tambahan, yakni pemeriksaan tubuh atau body checking.

Baca juga: Polda Metro Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual Finalis Miss Universe Indonesia 2023

Kata PJ, ia disuruh melepas seluruh pakaian yang dia kenakan, termasuk pakaian dalam bagian atas.

"Saat saya masuk, tiba-tiba disuruh untuk membuka semua underwear saya, kecuali underwear bagian bawah," ungkap dia.

Dibentak habis-habisan

Keadaan ballroom yang lumayan ramai pada saat itu akhirnya membuat PJ langsung menutup bagian dadanya dengan tangan. Ia malu menjadi objek "pertunjukan".

Melihat respons PJ, oknum EO, langsung membentaknya habis-habisan. Para oknum tersebut memanipulasi dengan memberi dalih bahwa PJ tak bangga dengan tubuhnya sendiri.

"Saat membuka underwear bagian atas, saya langsung menutup bagian dada, namun malah dimarahi dan dibentak. Saya disebut tidak bangga dengan tubuh sendiri," tutur dia.

Baca juga: Skandal Miss Universe Indonesia: Masalah Lisensi, Dugaan Suap, dan Pelecehan Seksual

"Mereka bilang, 'Gimana kalau nanti dikirim ke luar negeri, kompetisi luar negeri. Kalau di luar negeri nanti kamu akan telanjang di depan banyak orang, so kamu harus bangga dengan dirimu sendiri, harus embrace yourself'," lanjut PJ.

Setelah pakaiannya terlucuti, PJ diminta melakukan berbagai pose foto yang tak masuk akal. Salah satunya mengangkat satu kaki ke sebuah kursi.

"Itu membuat saya trauma dan tidak bisa melupakan momen itu sampai sekarang," kata PJ.

Merasa direndahkan

Salah satu finalis lain berinisial R mengatakan agenda body checking dilakukan secara dadakan tanpa sepengetahuan para finalis.

Bahkan agenda itu tidak ada di dalam rundown acara.

Baca juga: Finalis Miss Universe Indonesia Tak Melawan Saat Disuruh Lepas Busana, Mengaku Takut dan Tertekan

"Awalnya saya disuruh untuk mencoba sebuah gaun. Tapi, tiba-tiba saya malah disuruh (setengah) bugil. Saya kaget dong, karena enggak ada agenda body checking," ujar dia

Tak hanya diminta melakukan berbagai pose aneh di depan kamera, R mengungkapkan, salah satu kru juga ada yang menyentuh bagian pribadi tubuhnya.

R mengaku sangat merasa malu dan kecewa karena menilai dirinya benar-benar direndahkan saat itu.

"Sebagai wanita, saya merasa sangat direndahkan. Sebagai Miss Universe memang perlu ya? Sampai segininya seperti itu, dan saya di ajang lain pun tidak pernah ada body check yang sampai separah ini," tutur R.

Telah dilaporkan

Kuasa hukum korban, Mellisa Anggraini, menyebutkan, kejadian pelecehan itu terjadi pada 1 Agustus 2023.

Baca juga: Klarifikasi Riomotret soal Body Checking dan Dugaan Foto Tanpa Busana Miss Universe Indonesia

Mellisa mengatakan, agenda body checking tidak ada dalam susunan acara. Provincial Director (PD) bahkan tidak mengetahui adanya agenda itu.

Peristiwa pelecehan ini juga telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Laporan R dimasukkan ke dalam laporan yang sama dengan korban lainnya berinisial N. Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/B/4598/VII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tertanggal 7 Agustus 2023.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan laporan tersebut akan dijadikan landasan Polda Metro Jaya untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

(Penulis: Dzaky Nurcahyo | Editor: Jessi Carina, Irfan Maullana, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com