Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalanan di Jakarta Timur Dipercantik Jelang KTT ASEAN, Salah Satunya Dihias Mural

Kompas.com - 22/08/2023, 16:50 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa wilayah di Jakarta Timur menjadi jalur pelintasan para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Jakarta.

KTT ASEAN rencananya bakal dihelat pada 5-7 September 2023.

Berdasarkan keterangan resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur, Selasa (22/8/2023), beberapa rute lalu lintas itu mencakup sepanjang Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) serta wilayah landasan udara Halim Perdanakusuma dan sekitarnya.

Baca juga: Warna-warni Bendera Negara Peserta KTT ASEAN Hiasi Dinding Jalan Haji Bokir Jaktim

Guna menyambut kedatangan para delegasi, Pemkot Jakarta Timur menata jalanan untuk mempercantik jalur pelintasan tersebut.

Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan, penataan mencakup perbaikan dan pengawasan para pedagang kaki lima di sekitar lokasi.

"Kami akan merapikan infrastruktur dengan beragam penghijauan dan perapian lintas sektoral," tutur Anwar dalam keterangan resmi, Selasa.

"Setidaknya, tidak ada lagi sampah dan gangguan vandalisme, juga atribut yang meninggalkan kesan kumuh,” imbuh dia.

Penataan dilakukan melalui kolaborasi antara Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait.

Beberapa di antaranya Suku Dinas Pertamanan dan Hutan (Tamhut), Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA), Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Timur, serta kecamatan dan kelurahan yang wilayahnya terlibat.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Serius Tangani Polusi Udara, Jangan Cuma Saat KTT ASEAN

Pengecatan kanstin

Salah satu upaya untuk mempercantik dua jalur pelintasan para delegasi KTT ASEAN adalah mengecat ulang kanstin.

Pengecatan ulang dilakukan di Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar dan Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramatjati.

Kegiatan dilakukan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) masing-masing kelurahan.

Untuk wilayah Kebon Pala, pengecatan ulang dilakukan di sepanjang Jalan Halim Perdanakusuma.

Melalui keterangan resmi, Lurah Kebon Pala Muhammad Faisal menjelaskan, pengecatan ulang dilakukan karena kondisi kanstin yang memprihatinkan.

Baca juga: Kantor Pemprov DKI di Dekat Venue KTT ASEAN Terapkan WFH 75 Persen

Sebab, kanstin di sepanjang jalanan itu sudah mulai kusam, kotor dan luntur. Pengecatan ulang dilakukan agar kanstin terlihat lebih bersih dan indah.

“Kita cat ulang sehingga memberikan estetika yang dapat dinikmati para pengguna jalan,” kata Faisal.

Gambar bendera negara peserta KTT ASEAN di tembok Jalan Raya Haji Bokir bin Djiun di Dukuh, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (22/8/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Gambar bendera negara peserta KTT ASEAN di tembok Jalan Raya Haji Bokir bin Djiun di Dukuh, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (22/8/2023).

Pengecatan ulang dimulai dari Jalan MT Haryono hingga Jalan Halim Perdanakusuma Kantor BKKBN Jakarta Timur.

“Setelah kanstin kita akan upayakan perapihan taman, sehingga kesiapan penyambutan delegasi KTT Asean dapat memberikan kesan bahwa Jakarta asri dan indah,” terang dia.

Sementara di Kelurahan Dukuh, pengecatan kanstin dilakukan di sepanjang Jalan Raya Haji Bokir bin Djiun, tepatnya dari arah Hek menuju TMII.

Baca juga: Pastikan Kesiapan Pengamanan KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta, Panglima TNI: Butuh Kerja Sama Semua Satgas

Mural di tembok

Untuk Kelurahan Dukuh, ada gambar mural di tembok. Gambar itu berupa bendera negara-negara yang berpartisipasi dalam KTT ASEAN.

“Hal ini kami lakukan untuk mempercantik Jalur Lintasan KTT ASEAN sesuai arahan pimpinan bapak Wali Kota Administrasi Jakarta Timur," ucap Plt Lurah Dukuh Daily Jumiarti dalam keterangan resmi.

"Semoga dengan adanya pengecatan trotoar dan pembuatan mural menjadi lebih menarik dan terlihat lebih rapi,” imbuh dia.

Pantauan di Jalan Raya Haji Bokir bin Djiun, ada beberapa tembok yang sudah digambar. Ada tembok yang menampilkan bendera Timor Leste, Thailand, dan Singapura.

Kemudian bendera Myanmar, Malaysia, Laos, Filipina, dan Brunei Darussalam.

Baca juga: Jelang KTT ASEAN, Heru Budi Terapkan WFH 50 Persen bagi ASN mulai 28 Agustus

Masing-masing bendera digambar seperti sedang berkibar. Ada pula yang digambar bersama dengan ikon masing-masing negara.

Gambar bendera Singapura, misalnya, dilengkapi dengan gambar Merlion yang merupakan ikon negara itu.

Kemudian adalah gambar negara Myanmar dengan ikonnya yaitu pagoda Schwedagon, dan negara Thailand dengan Grand Palace.

Proses penggambaran sudah dilakukan sejak Sabtu (19/8/2023) dan diprediksi bakal selesai pada Jumat (25/8/2023).

Ada 11 negara yang benderanya bakal digambar di tembok itu, yakni Brunei Darussalam, Filipina, dan Indonesia.

Baca juga: Beda Tujuan Heru dengan DPRD DKI Terapkan WFH 50 Persen: Antara KTT ASEAN 2023 dan Polusi Udara

Kemudian Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam. Ada pula bendera lambang ASEAN.

Dari daftar tersebut, hanya gambar bendera negara Indonesia, Kamboja, Vietnam, dan lambang ASEAN yang belum dilukis di tembok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com