"Ya dari stasiun ke rumahku memang 10-15 menit saja. Biasa naik ojol atau enggak kendaraan pribadi terus parkirnya bisa di Wiladatika," kata Vemi kepada Kompas.com, Rabu.
"Sepertinya lebih butuh feeder dari kantong parkir ke stasiun LRT deh," sambung dia.
Baca juga: Warga Cibubur Butuh Transportasi Feeder ke Stasiun LRT Harjamukti
Vemi menilai, letak stasiun yang beririsan dengan jalan besar jaraknya lumayan jauh bila ditempuh berjalan kaki dari kantong parkir.
Sementara jika menggunakan ojol, ada uang lebih yang harus ia keluarkan.
"Mostly sih pada bawa kendaraan sendiri terus parkir di Wiladatika atau enggak ya ojol. Karena lokasi stasiunnya ini kan beririsan juga. Letaknya emang agak ke dalam gitu. Ya kalau jalan lumayan sih," sambung Vemi.
Oleh karena itu, Vemi menilai transportasi feeder dari kawasan Cibubur ke Stasiun LRT Harjamukti sangat penting untuk mendongkrak minat masyarakat dalam menggunakan LRT.
"Definetely yes aku excited. Apalagi LRT juga beroperasi di weekend. Lumayan mangkas waktu daripada ke (stasiun KRL) Pondok Cina yang kalau ojol-an Rp 30.000," tutur dia.
"Jadi itu bisa plan B. Karena selama ini kan cuma ada bus Royal Cibubur-Kuningan ya. Apalagi LRT kan bebas macet, bebas dari exit tol Cawang tuh. Warga Cibubur dah paham lah macetnya Cawang seperti apa," pungkas dia.
Terbatasnya transportasi umum menuju stasiun LRT juga dirasakan oleh Bella (25), warga Cipayung, Jakarta Timur.
Untuk menuju Stasiun LRT Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Bella harus naik angkot dari rumah.
Namun, hal itu lumayan menghabiskan waktu untuk menunggu. Sebab, angkot yang melayani rute stasiun LRT masih terbatas.
"Kayak naik angkot sekarang butuh nunggu 10-20 menit. Mau naik JakLingko, enggak berhenti juga dekat rumah, kayak harus jalan agak jauh gitu," tutur dia.
Karena itu, mau tak mau, Bella harus merelakan uang yang lebih untuk memesan ojek online menuju Stasiun TMII daripada terlambat berangkat kerja.
"Tadi aku nunggu 10 menit enggak datang-datang angkotnya. Jadi tadi karena lama, naik Grab, jadi lebih mahal. Kita kan mau hemat ya," kata Bella.
Baca juga: PT INKA Tegaskan Pintu Otomatis LRT Jabodebek Tidak Rusak, Hanya Gangguan Teknis
Karena itu, Bella berharap akses dan armada transportasi umum menuju Stasiun LRT TMII lebih diperbanyak.
"Kalau ada Jaklingko maunya juga bisa diestop di mana saja dan ada armadanya di mana saja. Soalnya berebutan banyak orang yang mau naik Jaklingko tuh," ujar dia.
(Penulis: Wasti Samaria Simangunsong | Editor: Irfan Maullana, Ihsanuddin, Nursita Sari).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.