Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Protes Pengendara atas Tilang Uji Emisi | Pengelola Gedung di Jakarta Diminta Pasang "Water Mist" | Penumpang Keluhkan Jadwal LRT

Kompas.com - 05/09/2023, 05:00 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang protes pengendara atas tilang uji emisi ramai dibaca di kanal Megapolitan Kompas.com pada Senin (4/9/2023).

Sejumlah pengendara protes karena tes uji emisi yang mereka ikuti secara sukarela malah berakhir dengan sanksi tilang gara-gara kendaraannya tidak lulus uji emisi.

Berikutnya, berita mengenai pengelola gedung di Jakarta diminta pasang water mist di empat sisi juga banyak dibaca.

Baca juga: Buntut Ricuh, Pemkot Bekasi Tak Akan Keluarkan Izin Pertandingan di Stasiun Patriot yang Berpotensi Rusuh

Sementara itu, berita tentang penumpang keluhkan jadwal LRT yang tak sinkron turut menarik perhatian dan banyak dibaca.

Berikut ini adalah paparan dari tiga berita populer Jabodetabek di atas:

1. Protes pengendara atas tilang uji emisi: heran kena tilang sampai keberatan dengan jumlah denda

Sejumlah pengendara protes dengan tilang uji emisi yang diberlakukan polisi di beberapa wilayah Jakarta mulai Jumat (1/9/2023).

Mereka protes karena tes uji emisi yang diikuti secara sukarela malah berujung pada sanksi tilang akibat kendaraannya tidak lulus uji emisi.

Feri (45), seorang pengendara mobil jenis Toyota Innova dibuat heran saat dirinya dikenai tilang uji emisi.

Baca juga: Pemprov DKI Sebut Uang Tilang Uji Emisi Masuk ke Kas Negara

Feri menyebut mobil miliknya bukanlah mobil lama karena baru dibeli 2019 silam. Selain itu, Feri mengaku juga sudah melakukan servis rutin dan mengganti oli kendaraannya setiap 10.000 kilometer. Baca selengkapnya di sini.

2. Pengelola gedung di Jakarta diminta pasang water mist di empat sisi, satu unit Rp 50 juta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meminta pengelola gedung tinggi yang ada di Ibu Kota untuk memasang water mist generator di empat sisi pada atap gedung atau rooftop.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, pemasangan water mist pada empat sisi atap gedung ditujukan sebagai upaya penanganan polusi udara di Jakarta agar lebih efektif.

"Dipasang di empat sisi lebih masif, lebih efektif. Waktu kami uji coba minggu lalu di atap Gedung Pertamina, satu sisi menunjukkan efektif menurunkan PM 2,5," ujar Asep baru-baru ini.

Baca juga: Water Mist Semprotkan 2.400 Liter Air Bersih Per Hari untuk Tekan Polusi

Adapun untuk satu unit water mist generator disebut seharga Rp 50 juta. Anggaran pembelian alat tersebut mesti ditanggung masing-masing pengelola gedung swasta. Baca selengkapnya di sini.

3. Keluhkan jadwal kedatangan kereta yang tak sinkron, penumpang: percuma saya ngejar LRT

Clarissa (23), pekerja asal Bekasi pengguna moda transportasi LRT mengeluhkan jadwal kedatangan kereta yang tidak sinkron.

Clarissa menyebut media komunikasi LRT masih minim informasi. Padahal, ia selalu memantau update terbaru melalui media sosial.

"Media komunikasi LRT ini benar-benar minim informasi. Saya sudah pantengin terus, saya komentar, DM, mengenai posting-an LRT Jabodebek tentang jadwal LRT," ujar Clarissa kepada Kompas.com, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Menjajal LRT Jabodebek pada Akhir Pekan, Tetap Ramai dan Berdesakan...

Ia menilai ketidaksinkronisasi antara jadwal yang diumumkan melalui media sosial dengan fakta di lapangan. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com