Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jakpus Ubah Ember Bekas Jadi Alat "Penangkap" Polutan di Udara

Kompas.com - 06/09/2023, 06:22 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat menciptakan inovasi yang mereka beri nama sebagai Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk menekan polusi di Ibu Kota.

TTG merupakan sebuah alat yang berfungsi menghasilkan partikel-partikel air untuk "menangkap" polutan yang tersebar di udara.

“Hasil inovasi dari Bagian Umum dan Protokol Kota Administrasi Jakpus yang merubah jaringan perpipaan serta pompa pendorong menjadi alat penyemprot air,” ujar Walikota Dhany Sukma dalam keterangannya, dikutip Kompas.com, Selasa (5/9/2023).

Dhany mengatakan, inovasi itu diciptakan sebagai upaya menekan polusi di DKI Jakarta. Selain itu, dia juga telah memperoleh rekomendasi dari Pemprov DKI Jakarta untuk menerapkan hasil inovasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Namun, alat terkait belum tersedia.

Baca juga: Pengelola Gedung di Jakarta Diminta Pasang Water Mist di Empat Sisi, Satu Unit Rp 50 Juta

“Kami sudah tanya ke BRIN, tapi alatnya belum ada. Akhirnya kita coba kembangkan inovasi, yang penting apa yang menjadi pilar-pilar itu terpenuhi seperti di sini sudah disiapkan sumber airnya, daya dorong, dan pemecah airnya,” ujar Dhany.

Sebagai informasi, TTG dibuat dari alat-alat sederhana, mulai dari ember bekas cat, kayu, dan lainnya. Dhany meyakini alat ini dapat bekerja, sama baiknya dengan alat lain untuk menangkap polutan di udara.

Di saat bersamaan, pihaknya akan mengukur lokasi yang berdekatan dengan alat itu secara berkala untuk melihat keberhasilannya.

“Ini langkah untuk mengoptimalkan ketersediaan material yang terbatas. Namun, hasilnya cukup baik,” lanjut dia.

Baca juga: Saat Pengelola Gedung di Jakarta Diminta Rogoh Kocek Rp 200 Juta untuk “Water Mist”

“Dampaknya harus kami ukur. Kalau alat BRIN bisa mengurangi dampak 50 persen polusi, ya kalau bisa (inovasi kami) juga sama,” tambah Dhany.

Selain dipasang di puncak gedung Pemkot Jakpus, inovasi alat teknologi tepat guna ini juga akan dipasang di RSUD dan gedung-gedung perkantoran di kawasan Jakarta Pusat yang terdiri lebih dari delapan lantai, sesuai dengan kebijakan Pemprov.

Dhany berharap, pihak swasta bersedia ikut serta dalam menangani kasus polusi yang akhir-akhir ini marak di Jakarta.

“Supaya polusi udara terus kita tekan, melalui upaya-upaya sinergitas,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com