Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Gelap Anggota TNI yang Bunuh Warga Aceh Terkuak: Sudah Lama Jadi Tukang "Palak", Korbannya Tak Hanya Imam Masykur

Kompas.com - 06/09/2023, 13:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sisi gelap anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terlibat dalam pembunuhan warga Aceh bernama Imam Masykur (25) perlahan-lahan semakin terkuak.

Imam Masykur tewas terbunuh usai diculik dan disiksa oleh Praka RM, Praka HS, dan Praka J, satu di antaranya bertugas di satuan pengamanan presiden (Paspampres).

Imam dibuang dan ditemukan tewas di Waduk Jatiluhur, Purwakarta pada 15 Agustus lalu.

Sisi gelap ketiga anggota ini semakin terungkap setelah beberapa orang tak dikenal (OTK) menghubungi pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea, yang merupakan kuasa hukum keluarga Imam.

Baca juga: Kesaksian Calon Tunangan Lihat Jasad Imam Masykur di RSUD Karawang, Wajah Membiru dan Ada Lubang di Dada Kiri

Melalui unggahan Instagram-nya, Hotman meminta siapa pun yang merasa menjadi korban tiga anggota TNI penculik, penganiaya, sekaligus pembunuh Imam segera melapor kepadanya.

Dalam perbincangan Hotman dengan salah satu OTK melalui sambungan telepon, orang tersebut mengaku sebagai korban seperti Imam.

"Ada, pada telepon. Tapi, enggak mau ngomong (sebut) namanya. Hanya ngomong, 'Saya juga korban', ada yang datang, telepon kebanyakan," ungkap Hotman lagi.

Sudah berlangsung lama

Imam merupakan korban penculikan, pemerasaan, dan penganiayaan oleh tiga anggota TNI. Korban dibuang dan ditemukan tewas di Waduk Jatiluhur, Purwakarta.

Baca juga: Janji Kawal Kasus Kematian Imam Masykur sampai Tuntas, Hotman Paris: Kami Siap Terima Risiko

"Katanya ini oknum sudah, apa, sudah melakukan... apa, banyak toko-toko begitu. Kalau enggak, enggak dikasih duit, digituin, gitu lho," tutur Hotman yang menyampaikan pengakuan OTK.

Namun, dari kebanyakan OTK yang menghubunginya, tidak ada satu pun yang mengungkapkan identitas karena ketakutan.

Kemudian, Hotman mempertanyakan tentang pengawasan dari kepolisian apabila pengakuan OTK ini benar-benar terjadi.

Dia menduga bahwa praktik oknum TNI yang menculik, memeras, dan menganiaya korban sudah berlangsung sejak lama.

"Sudah lama, terbuka, dan di depan toko begitu bisa dijemput, digebukin, kok enggak ada pengawasan? Pasti kan dalam gaya hidup orang ini kelihatan. Dari mana duitnya? Itu yang saya selalu pertanyakan," kata Hotman.

Baca juga: Hotman Paris Turun Tangan Bela Keluarga Korban Pembunuhan Oknum TNI, Fakta Mencengangkan Terungkap

Menyasar pedagang kosmetik

Kepada anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Aceh, Sudirman, pelaku mengaku sudah beberapa kali menyasar korban berlatar belakang seperti Imam, yakni pedagang kosmetik.

Pengakuan tersangka yang menculik dan menyiksa Imam itu disampaikan saat Sudirman bertemu mereka di Rumah Tahanan (Rutan) Pomdam Jaya beberapa hari lalu.

"Dalam perbincangan kami itu, mereka mengatakan sudah beberapa kali, ada yang dipaksa, diperas, seperti itu. Iya, (semua korban) pedagang kosmetik," kata Sudirman, Selasa.

Sudirman sempat mempertanyakan mengapa mereka tega melakukan aksi keji terhadap Imam. Namun, para tersangka menjawab tidak berniat membunuh Imam.

Baca juga: Hotman Paris Ditelepon Orang Tak Dikenal, Mengaku Korban Selain Imam Masykur

Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Haji Uma mengungkapkan bahwa motif dari ketiganya adalah desakan ekonomi.

Korban lain dibebaskan

Menurut Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, ada korban selain Imam yang diculik oleh anggotanya. Tetapi, korban lain itu dilepaskan oleh pelaku, Selasa (5/9/2023).

"Ada satu korban juga yang diculik. Sebenarnya yang diculik itu dua orang, tapi yang satu dilepas. Dilepas di sekitar Tol Cikeas," ungkap Irsyad, Selasa (29/8/2023).

Irsyad menjelaskan, saat itu satu korban dilepaskan karena sudah dalam kondisi sesak napas. Kini korban yang selamat itu sudah diperiksa sebagai saksi.

Baca juga: Kesaksian Calon Tunangan Lihat Jasad Imam Masykur di RSUD Karawang, Wajah Membiru dan Ada Lubang di Dada Kiri

Seperti diketahui, Imam tewas usai diculik dari toko obatnya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan dan kemudian disiksa sampai meninggal dunia.

Penculikan terhadap Imam pun viral setelah beredar adanya dugaan pemerasaan yang dilakukan para tersangka kepada keluarga Imam, dengan meminta biaya tebusan Rp 50 juta.

(Penulis : Baharudin Al Farisi, Joy Andre, M Chaerul Halim | Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Nursita Sari, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com