JAKARTA, KOMPAS.com - PAM Jaya membantah bahwa pihaknya tetap menagih pembayaran kepada warga di RW 011, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat di saat suplai air mati.
Senior Manager Corporate Communication and Office Director PAM Jaya Gatra Vaganza mengatakan, tagihan air dihitung berdasarkan pemakaian warga. Artinya, tagihan berjalan ketika pipa mengaliri air bersih ke permukiman.
"Prinsipnya warga itu membayar apa yang dipakai karena enggak mungkin. Ketika enggak ada aliran yang memutar, logikanya tidak ada tagihan," ungkap Gatra saat dihubungi, Jumat (15/9/2023).
Baca juga: Tetap Harus Bayar Tagihan Saat Krisis Air Bersih, Warga Kalideres: Rugi Banget
Dia memastikan, warga hanya membayar air yang disuplai ke rumah mereka pada bulan lalu.
"Untuk ke depannya memang sekiranya suplainya sangat terbatas atau sangat minim token yang akan dibayar, yang memang digunakan," jelas Gatra.
Gatra menjelaskan, krisis air bersih di kawasan tersebut dikarenakan kualitas air yang jelek seiring dengan musim kemarau.
Alhasil, PAM Jaya menyetop aliran air ke permukiman warga. Kendati demikian, ia berujar, PAM Jaya bakal terus menyuplai air bersih menggunakan mobil tangki.
"Ada support dari mobil tangki, selain itu juga kami melakukan reasoning. Jadi di wilayah A misalnya nanti airnya akan ada di pukul berapa sampai pukul berapa," paparnya.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Kalideres, Warga Order Bantuan Mobil Tangki tetapi Tetap Bayar Tagihan...
Adapun, warga di Pegadungan telah merasakan krisis air bersih selama sepekan. Namun, Gatra tak bisa memastikan sampai kapan hal ini akan berlangsung.
"Kalau dari sisi cuaca kami tidak bisa memprediksi secara akurat. Tetapi hal yang bisa kami lakukan kami melakukan pemerataan suplai (air), dari wilayah-wilayah lain untuk bisa kami dorong ke wilayah yang saat ini terdampak," ungkap dia.
Diberitakan sebelumnya, Ketua RW 011, Muhammad Arif Rahman berkata ada 11 lingkup RT yang terdampak krisis air bersih. Dari jumlah itu, empat RT di antaranya yakni RT 005, RT 006, RT 007, dan RT 010 mengalami krisis air bersih terparah. Alhasil, mereka hanya mengandalkan air dari mobil tangki milik PAM Jaya.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Kalideres, PAM Jaya Sebut Setop Suplai karena Kualitasnya Jelek
"Di sini ada beberapa warga di beberapa RT, yang tidak mempunyai sumur resapan dan air tanah, jadi sangat ketergantungan dengan air PAM tersebut. Kalau air tidak keluar, dia tidak mandi," kata Arif saat ditemui di RT 011, Rabu (13/9/2023).
Meski tersedia air tanah, kualitasnya jelek, berwarna kuning, dan terasa asin. Sementara, sebagian warga di wilayah RT lainnya masih mengandalkan alternatif air tanah.
"Beberapa RT, yaitu RT 001, 002, dan 003 itu masih punya sanyo yang airnya berasal dari air tanah," ucap Arif.
Dia menyampaikan, tangki air dikirimkan secara bergilir ke setiap RT yang terdampak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.