Selama tiga hari ini, Winda dan Ade tidak bisa memasak untuk keluarga. Mereka terpaksa membeli makanan.
"Kalau baju kotor (cuci) ke laundry dan enggak masak juga, beli makan di luar karena untuk menghemat pemakaian air. Jadi enggak ada perabotan kotor yang ngumpul," kata Winda.
"Sangat terganggu banget, soalnya kita kan butuh banget air. Sampai enggak bisa masak saya soalnya," ujar Ade.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Kalideres, PAM Jaya Sebut Setop Suplai karena Kualitasnya Jelek
Ade akhirnya membeli makanan di luar yang membuat pengeluarannya bertambah.
"Iya pengeluaran bertambah, bukannya irit malah boros. Kalau beli makan kan sehari bisa dua kali beli makanan buat satu prang, lah saya di rumah tiga orang," ucap dia.
Winda dan Ade sudah berupaya untuk menyampaikan keberatan kepada Perumda Tirta Patriot terkait gangguan pendistribusian air baku selama tiga hari belakangan ini.
Ade menyebut perusahaan seharusnya turun ke lapangan untuk memberikan air bersih kepada pelanggan yang terdampak.
"Sudah komplain, tapi harusnya tanpa diminta, mereka langsung inisiatif buat kirim ke semua customer yang kena dampaknya, kan mereka sudah tahu lagi begini keadaannya," tutur Ade.
Baca juga: Pencemaran Limbah di Kali Bekasi Terparah Tiga Hari Terakhir, Air Hitam Pekat dan Bau
Sementara itu, Winda mengaku tidak pernah mendapat kejelasan setiap kali komplain dan meminta air bersih didistribusikan ke rumahnya.
"Kadang dijawab, akan diteruskan ke pihak terkait, tapi kenyataannya enggak ada yang datang dan enggak ada yang menghubungi saya lagi," kata dia.
Menanggapi keluhan warga, Asisten Manajer Humas Perumda Tirta Patriot Rizky Sabillah mengatakan, pihaknya sempat menyetop produksi air karena limbah pada Rabu malam.
"Malam Kamis ya itu kita stop produksi karena limbahnya yang luar biasa, tidak layak diolah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Menurut dia, Tirtra Patriot juga menyuplai lima mobil tangki air untuk didistribusikan ke pelanggan yang terdampak.
Namun, suplai pasokan air bersih sementara ini belum sampai kepada semua pelanggan. Karena itu, Rizky meminta maaf.
"Dengan pelanggan yang 60.000 lebih, armada tangki lima. Ya (kami) minta maaf belum semua terlayani," ujar Rizky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.