JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi ojek online (ojol) bernama Iky (23) memilih menurunkan penumpangnya di tepi Flyover Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Kamis (14/9/2023) pagi.
Tindakan tersebut terpaksa Iky lakukan lantaran si penumpang yang merupakan seorang perempuan itu tidak mau menggunakan helm.
Padahal, polisi tengah menggelar razia lalu lintas tak jauh dari lokasi ia menurunkan si penumpang.
"Alasannya (tidak mau pakai helm karena) rambut masih basah," ungkap Iky kepada Kompas.com di Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (15/9/2023).
Baca juga: Ogah Pakai Helm, Penumpang Diturunkan Pengemudi Ojol di Flyover Klender
Iky mengatakan, ia mendapat pesanan untuk mengantar penumpang itu dari Jalan Taruna, Pulogadung, menuju Pondok Kelapa, Duren Sawit sekitar pukul 08.00 WIB.
Tanpa pikir panjang Iky langsung menerima orderan bertarif sekitar Rp 26.000 itu sebagai "penglaris" lantaran ia baru memulai hari untuk ngojol.
Iky menuturkan, si penumpang perempuan itu menolak menggunakan helm sejak awal penjemputan.
Namun, Iky terpaksa tetap mengambil orderan yang didapatnya itu.
"Namanya orderan Maxim, enggak bisa dibatalkan kalau sudah mulai jalan. Akhirnya saya okein," jelas Iky.
Baca juga: Penumpang yang Diturunkan Ojol di Flyover Klender karena Tak Pakai Helm Ogah Bayar
Sepanjang perjalanan, Iky mengaku bahwa ia terus bertanya dan mengingatkan si penumpang untuk memakai helm lantaran khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Lagi-lagi, perempuan itu menolak dengan alasan bahwa rambutnya masih basah.
Setelah itu, Iky melihat ada razia di Flyover Klender arah Pulogadung menuju Duren Sawit, tepatnya beberapa meter sebelum lampu merah dekat Mal Ciplaz Klender.
Karena takut terkena razia, Iky terpaksa menurunkan penumpang itu.
"Akhirnya saya turunin di situ, cekcok terjadi. Saya tanya, 'Kak enggak mau pakai helm juga?' Namanya (sama-sama pakai) nadanya tinggi, saya juga kepancing, turunlah (penumpang) di jalanan situ di Flyover Klender. Sampai kejadian cekcok itu," ucap dia.
Baca juga: Muhadjir Effendy Ajak Warga Kurangi Polusi Udara Dimulai dari Diri Sendiri
Iky mengatakan, ia tidak mendapat bayaran dari penumpang yang diturunkannya.
"Enggak mau bayar juga (setelah diturunkan)," ungkap dia.
Perempuan itu, kata Iky, hanya akan membayar jika diantarkan ke tempat tujuannya.
Sementara itu, Iky tidak akan melanjutkan perjalanan jika penumpang tidak menggunakan helm.
"Dia bilangnya, 'anterin saya sampai tujuan'. Itu dia memang belum sampai tujuan, tapi kan sudah sama-sama emosi," ucap Iky.
Baca juga: Warga Keranggan Tangsel Kesulitan Air Bersih, Sumur Kering, Bantuan Baru Datang Setelah 2 Bulan
Imbas kejadian tersebut, akun Iky mendapatkan ulasan negatif yang memengaruhi pendapatannya.
Sebab, meski akunnya tidak ditangguhkan, ulasan negatif itu membuat akunnya tidak muncul di akun calon penumpang.
"Dampaknya jadi anyep banget. Enggak dapat orderan dari jam 08.00 WIB kemarin sampai sekarang," ujar dia.
Sampai Jumat (15/9/2023) kemarin, Iky belum berkomunikasi lagi dengan penumpang itu. Bahkan, permintaan maaf juga tidak ia dapatkan.
(Penulis: Nabilla Ramadhian | Editor: Nursita Sari, Icha Rastika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.