Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kebon Jeruk Tolak Proyek Gorong-gorong Dekat Rumahnya, Sebut Itu Dibangun Sepihak

Kompas.com - 18/09/2023, 21:44 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa warga di RT 004 RW 02 Kelurahan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menolak pembangunan gorong-gorong di sekitar rumahnya.

Protes dilakukan warga menggunakan spanduk bertuliskan "Kami warga RT 004 RW 02 yang bertempat tinggal di nomor 32 s/d 40 menolak dengan tegas dan tidak memberikan persetujuan untuk dibangunnya gorong-gorong air yang melintasi wilayah kami".

Salah satu warga bernama Elta (34) menilai, proyek itu dijalankan secara sepihak. Sebab, tak semua warga menerima pembangunan saluran air di jalan umum.

"Kami enggak terima karena ini jalan buntu, jalan umum sebelum proyek itu. Sudah ada beberapa mediasi memang dari kelurahan, kalau enggak salah tiga kali," ujar Elta saat ditemui di kediamannya, Senin (18/9/2023).

"Kami sempat datang sekali, tetapi mandek karena menurut kami pihak kelurahan lebih berpihak mereka, malah mengajak adu data," lanjut dia.

Baca juga: Operasi Zebra Jaya 2023 Digelar di 3 Titik Kota Bekasi, Ini Lokasi dan 15 Pelanggaran yang Disasar

Elta menyebutkan, beberapa pekerja yang kerap bolak-balik untuk memonitor pembangunan gorong-gorong mengaku sebagai karyawan PT United Family Food (Unifam).

Pihak perusahaan mengeklaim kepemilikan tanah yang posisinya tepat berada di samping rumah Elta.

"Beberapa penduduk di sini termasuk ayah saya, Pak Rafael, ada kepemilikan tanahnya total seluas jalan yang dibangun gorong-gorong kurang lebih 800 meter, tetapi papa baru bisa beli 400 meter," jelas dia.

Sebelumnya, lanjut Elta, pihak perusahaan telah meminta izin untuk membangun saluran di sana. Namun, hal ini ditolak oleh beberapa warga termasuk keluarganya.

Baca juga: Kali Bekasi Tercemar Limbah, Pemkot Andalkan Kalimalang untuk Sumber Air PAM

Kata Elta, proyek gorong-gorong itu disebut dibangun untuk sarana olahraga terpadu sekaligus mencegah banjir. Kendati demikian, ia merasa tak pernah ada masalah banjir di wilayahnya.

"Tiba-tiba hari Senin, 11 september, bongkar paksa dari pihak sana, dan mengeklaim sudah mendapat persetujuan dari warga RT 004 RW 02, tetapi bukan (meminta) kepada kami yang terdampak," ungkap Elta.

Pihak perusahaan, menurut dia, meminta persetujuan dari warga lain yang area rumahnya tidak dilewati gorong-gorong.

"Kami melayangkan somasi ke pihak swasta tersebut, proyek tanggal 12 itu dihentikan dari pihak sana sampai ada adu data," ucap dia.

Baca juga: Begini Cara Kerja Water Mist untuk Atasi Polusi Udara Jakarta

Kemudian, pada Sabtu (16/9/2023) lalu, sejumlah petugas datang dan mengeruk lahan tersebut.

Mereka membawa backhoe serta ekskavator untuk menggali tanah. Petugas juga memasukkan pipa beton ke dalamnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com