JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mempercepat hujan dengan metode penyemaian garam di atas awan, sedang dilakukan hingga 20 September 2023 di wilayah DKI Jakarta.
Hal ini dilakukan sejak 18 September 2023 karena Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melihat potensi pertumbuhan awan hujan di langit Jabodetabek.
"Sejak 18 September sampai 20 September 2023 sedang kami TMC bersama BNPB, karena ada potensi pertumbuhan awan hujan yang cukup di Jabodetabek," ujar Kepala Deputi Klimatologi BMKG Guswanto dalam keterangannya, Selasa (19/9/2023).
Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jabodetabek berada pada tingkat sedang.
Kondisi ini dirasa bisa mempercepat turunnya hujan di wilayah Jabodetabek dalam rangka menekan polusi udara.
"Operasi water mist spraying plus TMC semai garam ini rencananya akan dilakukan dari Lanud Halim Perdanakusuma sampai rabu 20 September 2023," pungkas Guswanto.
Sebagai informasi, kualitas udara DKI Jakarta pada Selasa pagi ini masuk kategori tidak sehat.
Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta per pukul 01.00 WIB tercatat di angka 165.
Baca juga: Musim Kemarau Ditambah Pencemaran Limbah, Kapasitas Air Baku di Bekasi Turun Drastis
Untuk konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi hari ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 83 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut 16,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.